Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Kebon Baru Jadi Tontonan Warga di Akhir Pekan

Kompas.com - 25/01/2014, 21:09 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Luapan air Sungai Ciliwung yang masih menggenangi pemukiman di Jalan Abdullah Syafei di Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (25/1/2014) menjadi tontonan warga.

Nurjanah (29) bersama suaminya dan kedua anaknya Nabil (6) dan Nauval (1) yang merupakan warga Mampang, Jakarta Selatan, sengaja datang ke lokasi untuk melihat banjir. "Iya ini si Nauval yang ngajak ke sini, mau lihat banjir dari televisi," ujar Nurjanah kepada Kompas.com, Sabtu.

Hal senada diungkapkan Dhani Irawan (24). Ia mengaku penasaran dan ingin melihat langsung banjir di pemukiman tersebut. Selama ini, ia hanya melihat dan membaca dari media cetak ataupun media elektronik.

"Penasaran aja pengen liat langsung," ujar Dhani sambil memarkirkan motornya.

Pantauan Kompas.com, sekitar pukul 18.00 WIB, puluhan warga berkerumun di bawah layang Kanal Banjir Timur (KBT). Mereka menonton puluhan rumah yang masih tergenang banjir dari jalan raya. Puluhan pemotor yang melintasi flyover KBT ke arah Kampung Melayu pun berhenti di pinggir jalan. Beberapa di antaranya ada yang berfoto-foto, tetapi yang lainnya hanya sejenak berhenti dan melanjutkan perjalanan.

Bahkan 4 wartawan dari Televisi Lima Perancis yang sempat ikut blusukan bersama Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo pada Jumat kemarin juga terlihat sedang mengambil gambar di tempat tersebut.

Adapun sebelumnya Tanggul Sungai Ciliwung di Kelurahan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, dilaporkan jebol pada Selasa (21/1/2014) malam. Puncak banjir kiriman diperkirakan tiba di Manggarai, Jakarta Selatan, pada Rabu (22/1/2014) pukul 02.00 WIB.

Akibatnya air pun melimpas ke permukiman warga di Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, pada Selasa malam. Setidaknya tujuh RT dengan 511 kepala keluarga terendam limpasan sungai itu. Hingga saat ini permukiman tersebut masih digenangi air dengan ketinggian sekitar 30 cm - 50 cm.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Megapolitan
Heru Budi Sebut Bakal Ada Seremonial Khusus Lepas Nama DKI Jadi DKJ

Heru Budi Sebut Bakal Ada Seremonial Khusus Lepas Nama DKI Jadi DKJ

Megapolitan
Keberatan soal Iuran Tapera, Karyawan Keluhkan Gaji Pas-pasan Dipotong Lagi

Keberatan soal Iuran Tapera, Karyawan Keluhkan Gaji Pas-pasan Dipotong Lagi

Megapolitan
Duka Darmiyati, Anak Pamit Beli Kopi lalu Ditemukan Tewas Dalam Toren Tetangga 2 Hari Setelahnya

Duka Darmiyati, Anak Pamit Beli Kopi lalu Ditemukan Tewas Dalam Toren Tetangga 2 Hari Setelahnya

Megapolitan
Pengedar Narkoba di Koja Pindah-pindah Kontrakan untuk Menghilangkan Jejak dari Polisi

Pengedar Narkoba di Koja Pindah-pindah Kontrakan untuk Menghilangkan Jejak dari Polisi

Megapolitan
DPC Gerindra Tunggu Instruksi DPD soal Calon Wali Kota Pilkada Bogor 2024

DPC Gerindra Tunggu Instruksi DPD soal Calon Wali Kota Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Perempuan Tewas Terlindas Truk Trailer di Clincing, Sopir Truk Kabur

Perempuan Tewas Terlindas Truk Trailer di Clincing, Sopir Truk Kabur

Megapolitan
Keluarga di Pondok Aren Gunakan Air buat Sikat Gigi dan Wudu dari Toren yang Berisi Mayat

Keluarga di Pondok Aren Gunakan Air buat Sikat Gigi dan Wudu dari Toren yang Berisi Mayat

Megapolitan
Heru Budi: Tinggal Menghitung Bulan, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Heru Budi: Tinggal Menghitung Bulan, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Megapolitan
Saat Bintang Empat Prabowo Pemberian Jokowi Digugat, Dinilai Langgar UU dan Sarat Konflik Kepentingan

Saat Bintang Empat Prabowo Pemberian Jokowi Digugat, Dinilai Langgar UU dan Sarat Konflik Kepentingan

Megapolitan
Tabrakan Beruntun di Jalan Yos Sudarso, Pengendara Mobil dan Motor Luka-luka

Tabrakan Beruntun di Jalan Yos Sudarso, Pengendara Mobil dan Motor Luka-luka

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, 20 Warga Kota Bekasi Meninggal karena DBD

Dalam 5 Bulan, 20 Warga Kota Bekasi Meninggal karena DBD

Megapolitan
Petugas Tertibkan Stiker Kampanye Bakal Calon Wali Kota Bogor yang Tertempel di Angkot

Petugas Tertibkan Stiker Kampanye Bakal Calon Wali Kota Bogor yang Tertempel di Angkot

Megapolitan
APK Kandidat Cawalkot Bogor Dicopot karena Belum Masa Kampanye, Termasuk Milik Petahana

APK Kandidat Cawalkot Bogor Dicopot karena Belum Masa Kampanye, Termasuk Milik Petahana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com