Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Pompa di Waduk Pluit Masih Rusak

Kompas.com - 29/01/2014, 13:17 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Satu dari tujuh pompa air di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, mengalami kerusakan. Pompa yang rusak itu merupakan pompa dengan daya sedot 6 meter kubik per detik di rumah pompa sebelah barat Waduk Pluit. Penyebab dari rusaknya salah satu pompa tersebut adalah penggunaan maksimal yang dilakukan saat mengatasi banjir pada dua pekan lalu.

"Kerusakan yang dialami cukup fatal. Saat diaktifkan, bunyinya sudah berisik sekali, tak seperti biasanya. Kita cek, ternyata gearbox-nya sudah aus sehingga tidak bisa sebagaimana mestinya," kata penanggung jawab Rumah Pompa Waduk Pluit, Joko, kepada Kompas.com, Rabu (29/1/2014).

Ia mengatakan, kerusakan terjadi ketika permukaan air Waduk Pluit mengalami kenaikan cukup tinggi pada 17 Januari 2014 akibat hujan lebat. Saat itu, ketinggian air naik dari -150 cm menjadi 50 cm sehingga dua pompa dioperasikan untuk membantu dua pompa lain yang sudah dinyalakan. Beberapa jam kemudian, ketinggian air di sana meninggi hingga berada di kisaran 100 cm. Untuk mengantisipasinya, Joko kembali menyalakan tiga pompa yang tersisa. Namun, tinggi muka air terus bertambah hingga 155 cm.

Dengan ketinggian muka air tersebut, air di Waduk Pluit meluap, dan kawasan Penjaringan terendam setinggi 50 cm-100 cm. Secara bersamaan, salah satu pompa di sebelah barat Waduk Pluit mengalami kerusakan.

"Kira-kira pas hari Selasa (21/1/2014) atau Rabu (22/1/2014), pompa itu rusak," ujarnya.

Akibat kerusakan itu, Joko terpaksa hanya menyalakan enam pompa secara bersamaan. Selama empat hari dinyalakan, akhirnya level genangan yang melanda wilayah Penjaringan berangsur surut.

Pompa buatan Amerika Serikat yang rusak sempat diperbaiki oleh teknisi asal Jakarta pada Kamis dan Jumat pekan lalu. Namun, karena teknisi tidak bisa memperbaikinya, Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta membawanya ke teknisi lain di Garut, Jawa Barat, Sabtu pekan lalu. Perbaikan itu diperkirakan selesai hari ini atau Kamis besok, dan dapat langsung dipasang kembali.

Saat ini ketinggian air di Waduk Pluit masih berada di ketinggian -140 cm atau masih aman. Kawasan Muara Baru, Pluit, dan sekitarnya pun masih dalam keadaan aman dari banjir.

Joko mengatakan, banjir di kawasan Penjaringan pada pekan lalu disebabkan debit air yang masuk ke Waduk Pluit lebih banyak dari daya tampung waduk tersebut. Hal itu disebabkan Waduk Pluit menampung air yang berasal dari 14 saluran dan kali. "Misalnya Kali Pakin, Kali Anak Ciliwung, Kali Besar, Kali Ciliwung, Kali Taman Sari, Kali Beton, Kali Krukut Bawah, Kali Cideng, Kali Duri, Kali Jelangkeng, Kali Tubagus Angke, PHB Jiot 2 dan 3, Saluran Bandengan, dan Kali Karang," kata Joko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com