Lantas apa yang terjadi jika Jakarta dan Bogor hujan disertai rob?
"Asal tidak barengan saja. Laut naik, dari atas (hulu) juga banyak, di Jakarta juga hujan. Duh, enggak tahu lagi deh," ujarnya ketika meninjau pompa Pluit, Jakarta Utara, Minggu (19/1/2014).
Diakui Jokowi, meskipun debit air dari hulu besar dan telah merendam sejumlah permukiman di bantaran sungai di Jakarta, pompa air di Pluit bisa berfungsi baik dengan menyedot air untuk dialirkan ke laut.
Dia meminta Kepala Dinas Pekerjaan Umum Jakarta Manggas Rudy Siahaan untuk lebih mengoptimalkan fungsi pompa tersebut. Kendati demikian, Jokowi mengakui situasi tersebut dapat saja terjadi sewaktu-waktu.
Solusinya, lanjut Jokowi, adalah dengan membangun tanggul laut raksasa atau giant sea wall agar air laut dapat diatur ketinggiannya. Sementara itu, air dari hulu dipecah ke aliran lain, misalnya ditampung waduk, sodetan, atau lainnya.
"Jadi di bawah (laut) kita yang atur, di atas (sungai hulu) dikurangi di aliran-aliran lain. Itu pasti sangat efektif sekali," yakin Jokowi.
Pembangunan giant sea wall sendiri hingga saat ini masih dalam tahap pengkajian di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas. Jokowi menargetkan, kajian itu rampung 2015.
Proyek untuk memecah aliran sungai hulu masih di dalam tahap koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum. Sejauh ini, lanjut Jokowi, upaya demi memecah aliran sungai yang sudah berhasil adalah membangun sodetan Ciliwung-Kanal Banjir Timur.
Adapun yang masih direncanakan, yakni pembangunan Waduk Ciawi serta pembangunan sodetan Ciliwung-Cisadane. "Pembangunan sodetan Ciliwung-Cisadane dan Waduk Ciawi ini baru akan kita bicarakan dengan Kemen PU, besok," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.