Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas "Jebakan" Banjir di Depan Kampus Untar

Kompas.com - 05/02/2014, 12:34 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Akibat mencoba menerobos banjir, sejumlah sepeda motor mogok di Jalan S Parman, tepatnya di depan kampus Universitas Tarumanagara, Jakarta Barat, Rabu (5/2/2014) pagi.

Pengguna sepeda motor yang mengalami mogok itu mengaku, ketinggian air tak seperti yang mereka perkirakan. Pantauan Kompas.com, banjir menggenangi ruas dari arah Tomang menuju Slipi.

Ketinggian sendiri bervariatif. Di bawah flyover Tomang, ketinggian air hanya sekitar 10-20 sentimeter, tetapi tepat di depan kampus, ketinggian air mencapai sekitar 30 sentimeter (di jalur busway), dan 50 sentimeter (di jalur reguler). Hal inilah yang banyak tak diketahui warga.

"Iya, awalnya kirain enggak dalam, Bapak coba lewat aja. Pas di situ (depan kampus) rupa-rupanya dalam banget, langsung mogok," ujar Ahmadi (57).

Hal yang sama juga dilontarkan Boni (26). Menurutnya, ketinggian air di jalan depan kampus seperti jebakan.

"Jebakan tuh, banyak yang pada enggak tahu," ujar Boni.

Tampak ada sekitar belasan sepeda motor mogok yang diparkir di bawah jembatan penyeberangan orang (JPO), yang berada tak jauh dari lokasi banjir. Beberapa pemilik motor tampak mencoba memperbaiki kendaraannya itu.

Tak hanya sepeda motor, beberapa kendaraan roda empat jenis sedan dan minibus juga beberapa tampak mogok saat mencoba melewati genangan air. Mobil-mobil itu langsung ditolong oleh sejumlah remaja yang memang menawarkan jasa dorong di lokasi tersebut.

Namun, ketinggian air tak terlalu bermasalah untuk bus, truk, ataupun kendaraan roda empat jenis SUV. Adapun panjang ruas jalan yang tergenang sekitar 500 meter, yakni dari bawah flyover Tomang hingga seberang Kampus Ukrida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com