Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD DKI: Basuki Jangan Merasa Bersih Sendiri

Kompas.com - 08/02/2014, 17:28 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Ashraf Ali mengatakan, sebaiknya Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama lebih mengontrol diri sebelum mengeluarkan penilaian terhadap kinerja anak buahnya.

Hal itu disampaikannya menyusul pernyataan Basuki yang ingin mengganti Kepala Dinas Pendidikan Taufik Yudi Mulyanto terkait adanya dugaan kecurangan dalam proses seleksi terbuka lelang jabatan kepala sekolah.

"Berkali-kali saya minta agar Basuki Tjahaja Purnama ini jika mengeluarkan pandangan, bisa mengeluarkan kesejukan. Kalau tidak berdasar data dan fakta, sebaiknya dibicarakan dulu di internal sebelum mengeluarkan statement," kata Ashraf saat dihubungi pada Sabtu (8/2/2014).

Ashraf menilai, jika melihat dari persentase kelulusan pelajar DKI pada ujian nasional tahun lalu, baik di tingkat SD, SMP, hingga SMA, kinerja Taufik tergolong memuaskan.

"Saya lihat secara langsung Pak Taufik memberikan kontribusi dengan Dinas Pendidikan. Isu Pak Taufik selama ini tidak benar, tinggal kinerjanya yang harus terus ditingkatkan," saran Ashraf. Kendati demikian, lanjutnya, jika memang Taufik bersalah, Basuki harus ikut bertanggung jawab.

Menurutnya, sebagai bawahan, Taufik tentu menjalankan perintah sesuai arahan atasannya, dalam hal ini Basuki. "Kalau Pak Taufik dinilai gagal, itu juga kegagalan Ahok sebagai pimpinan karena salah memberikan perintah. Jangan mau anak buahnya salah mulu, tapi pimpinannya bersih sendiri," ujar Ashraf.

Sebelumnya, Basuki mengaku telah memegang bukti adanya praktik kecurangan dalam proses seleksi terbuka lelang jabatan kepala sekolah. Namun, ia belum bisa memastikan apakah Taufik harus bertanggung jawab terkait masalah tersebut.

"Kita tahan dulu, tunggu putusan Pak Gubernur. Kalau Pak Gubernur setuju, kita ganti karena yang tanda tangan kan bukan saya," kata Basuki beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com