Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Satu Bulan Blok G Tanah Abang Tanpa Panggung Hiburan

Kompas.com - 08/02/2014, 17:45 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sudah lebih kurang satu bulan ini, pedagang maupun pembeli pasar Blok G Tanah Abang sudah tidak lagi menikmati panggung hiburan. Sebuah tenda putih berdiri tanpa panggung tampak terbengkalai terkena guyuran hujan.

Tak terdengar keramaian dari lantunan musik tradisional, modern, dan Betawi seperti pada awal pembukaan Blok G Tanah Abang beberapa waktu lalu. Padahal, panggung hiburan ini diciptakan untuk menarik masyarakat mau mampir dan membeli dagangan pedagang Blok G Tanah Abang.

Raut muka Siti (28) terlihat lesu menunggui kiosnya yang sepi pengunjung. Siti berdagang alat-alat kebutuhan rumah tangga di lantai 2. Ia tampak hanya mengipasi dirinya dengan sebuah buku TTS dan sesekali mengobrol dengan pedagang lainnya.

Siti mengaku panggung hiburan sudah tidak meramaikan Blok G Tanah Abang sejak satu bulan yang lalu. "Sekarang sudah sepi. Awal-awal saja ada musiknya," kata Siti kepada Kompas.com, di Blok G Tanah Abang, Sabtu (8/2/2014).

Panggung hiburan itu biasanya diselenggarakan tiap Sabtu dan Minggu. Ternyata keberadaan panggung hiburan memengaruhi pendapatannya berdagang di Pasar Blok G Tanah Abang. Paling tidak, saat ada panggung hiburan, banyak pengunjung yang tadinya hanya sekadar menonton hiburan, tertarik untuk berbelanja di dalam pasar.

"Dulu pernah ramai. Dagangan plastik saya bisa terjual empat lusin satu hari, sekarang selusin satu hari sudah alhamdulillah banget," kata dia.

Selain tak ada lagi panggung hiburan, faktor banjir juga menjadi penyebab sepinya pengunjung berbelanja ke pasar Blok G Tanah Abang.

Meskipun pendapatannya jauh lebih kecil dibanding saat berdagang di luar pasar, Siti akan tetap bertahan di dalam pasar. Sebab, Siti tidak mau lagi berurusan dengan Satpol PP.

Senada dengan Siti, Beni (27), pedagang baju di lantai 3 juga merasa sepi tidak ada hiburan kembali.

Saat ini, tenda kosong itu hanya diisi oleh para personel Satpol PP dan Dishub DKI yang berjaga di daerah itu. Kadang-kadang tenda putih tersebut juga digunakan para sopir mikrolet yang sedang beristirahat. Selain itu, banyak sampah berserakan di sekeliling panggung hiburan.

Hiburan rakyat ini merupakan usulan dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk para pengunjung Blok G Tanah Abang. Hiburan ini akan berlangsung selama enam bulan, terhitung sejak Blok G Tanah Abang dibuka pada September lalu. Seharusnya panggung hiburan akan terus berlangsung hingga Maret mendatang.

Penyelenggara panggung hiburan tiap akhir pekan ini adalah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta serta PD Pasar Jaya.

Untuk dapat menikmari hiburan, pengunjung tidak dipungut biaya sepersen pun. Selain dapat menghibur pengunjung, panggung hiburan juga dipercaya dapat memberikan tempat bagi para seniman di sekitar Pasar Tanah Abang untuk menyalurkan bakatnya.

Jangan manja

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Arie Budhiman mengatakan, upaya promosi pemasaran Blok G Tanah Abang bukan hanya berasal dari panggung hiburan saja.

"Pemprov DKI itu stimulus saja. (Pedagang) aja aleman-lah (jangan manja)," kata Arie.

PD Pasar Jaya, lanjutnya, juga harus dapat bertanggung jawab untuk menghidupkan kembali denyut Pasar Blok G Tanah Abang.

Tak hanya PD Pasar Jaya, pihak perusahaan swasta yang telah membantu dalam program corporate social responsibility (CSR), seperti produk teh dan makanan instan juga diimbau dapat berupaya menarik pengunjung dengan caranya masing-masing.

Apabila semua pihak turun tangan untuk memajukan promosi Blok G Tanah Abang, maka bukan tidak mungkin, pasar itu dapat mengalahkan blok-blok lainnya di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com