Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sutiyoso Bahas Konsep Megapolitan bersama Aher

Kompas.com - 10/02/2014, 13:12 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menggelar pertemuan dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Jakarta, Senin ini. Pertemuan keduanya membahas mengenai konsep megapolitan. Namun, tak ada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di sana.

Menurut Sutiyoso, dia hendak mengeluarkan gagasan mengenai megapolitan kepada Ahmad Heryawan, atau yang akrab disapa Aher. Sebab, Aher adalah Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta saat Sutiyoso menjabat Gubernur DKI.

Dalam pertemuan tersebut, Sutiyoso yang mengenakan kemeja warna peach dipadu motif abu-abu menyatakan, konsep megapolitan perlu koordinasi antara pemerintah pusat, Provinsi DKI, dan daerah-daerah penyangga di sekitarnya.

"Megapolitan itu perlu didukung dengan daerah penunjang, seperti Bekasi, Depok, dan Bogor," ujarnya dalam pertemuan tersebut, Senin (10/2/2014).

Sementara Aher beranggapan, konsep megapolitan merupakan proses alami yang dalam penerapannya harus dikawal dengan baik oleh jajaran pemegang pemerintahan.

"Megapolitan itu cara agar bersatunya secara teritori kota-kota besar, baik Jakarta dan penyangganya, agar bermanfaat bagi masyarakat seluruhnya," kata Aher.

Mereka juga membahas mengenai pembuatan waduk untuk antisipasi banjir Jakarta, transportasi, dan sampah. Sutiyoso berpandangan, untuk mencegah banjir, diperlukan pembuatan waduk raksasa di selatan Jakarta untuk menghadang aliran sungai berlebih yang masuk ke dalam kota.

"Ada waduk itu agar jadi katup jadi air yang masuk ke Jakarta sudah kecil," ucapnya.

Sementara pada musim kemarau, lanjutnya, waduk tersebut bisa dijadikan sebagai sarana rekreasi, olahraga, atau cadangan air minum. Selanjutnya, pengolahan sampah yang kerap menjadi masalah apalagi pascabanjir seperti belakangan ini. "Sampah akan jadi momok di Jakarta, mungkin sekarang 7.000 ton per hari," katanya.

Sedangkan untuk menunjang arus lalu lintas pusat kota dengan daerah penunjang diperlukan rekayasa transportasi, seperti pembenahan MRT dan transjakarta, hingga menjangkau wilayah penyangga kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com