Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Sapu Sendiri, Penyapu Jalan Curhat kepada Wali Kota Tangerang

Kompas.com - 20/02/2014, 10:15 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com — Ratusan petugas penyapu jalan di Kota Tangerang, Banten, menyampaikan curahan hati kepada Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah. Mereka mengeluhkan mengenai minimnya sapu sehingga harus membeli sendiri.

"Tolong Pak Wali agar sapu jalanan disediakan. Sebab, saat ini kami membeli sendiri karena pasokan dari dinas kebersihan kosong," kata Indriwati, petugas penyapu jalan yang sudah bekerja sejak tahun 1992 di Tangerang, Banten, Kamis (20/2/2014).

Selain masalah sapu, penyapu jalan juga meminta tambahan jaminan kesehatan karena setiap hari bersentuhan dengan sampah.

"Kalau bisa ada tanggungan kesehatan dari Wali Kota. Sebab, kami setiap harinya kerja bersentuhan dengan sampah," ujar Entong, petugas kebersihan di TPA Rawa Kucing, yang sudah bekerja sebagai penyapu jalan selama 10 tahun.

Menanggapi permintaan tersebut, Arief mengatakan, pihaknya sudah menanyakan langsung kepada seluruh petugas kebersihan, seperti penyapu jalan, bagian di TPA, perawatan taman, hingga penerangan, mengenai masalah dan kekurangan yang harus dilengkapi. Seluruh kekurangan tersebut akan dipenuhi pada tahun ini secara bertahap.

Seperti halnya pembangunan klinik di TPA Rawa Kucing. Nantinya, petugas kebersihan di sana akan dilakukan kontrol secara rutin oleh petugas medis guna menjaga kesehatannya.

"Kita sudah data dan telah meminta dinas terkait langsung bekerja. Dalam waktu dekat, semuanya sudah berjalan dan akan saya pantau langsung," katanya.

Arief juga meminta kepada petugas untuk menjalin kerja sama dengan masyarakat dalam menjaga kebersihan dan ketenteraman, seperti petugas Satpol PP yang diharapkan bisa memberikan arahan kepada PKL. Begitu pula dengan warga yang kerap membuang sampah sembarang agar ditegur.

"Kalau Anda benar dalam melaksanakan pekerjaan, maka tegur saja yang salah. Sebab, ini semua untuk kebersihan dan ketenteraman Kota Tangerang," ujarnya menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com