Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadis Perumahan Tak Tahu Cara Penghuni Liar Menyusup ke Rusun

Kompas.com - 12/03/2014, 12:35 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tidak semua penghuni unit rusunawa tercatat resmi di Dinas Perumahan dan Gedung DKI Jakarta. Bagaimana pemerintah bisa kecolongan?

"Ada beberapa orang yang masuk tanpa melewati prosedur Dinas Perumahan. Kita enggak tahu gimana caranya, tiba-tiba penghuninya sudah ada di dalam," kata Kepala Dinas Perumahan dan Gedung DKI Jakarta Yonathan Pasodung ketika ditemui Kompas.com di kantornya, Jakarta, Rabu (12/3/2014).

Menurut Yonathan, pihak Dinas Perumahan tidak asal menyegel unit penghuni. Mereka akan mengecek terlebih dahulu ke lokasi, baru mengambil tindakan.

Setelah disegel pun, kata dia, penghuni masih bisa mengonfirmasi soal unitnya yang disegel ke Dinas Perumahan sebab saat penyegelan, banyak penghuni yang tidak berada di unitnya.

Yonathan mengatakan, penghuni ilegal juga tidak serta merta diusir begitu saja. Pihaknya akan mengusut bagaimana penghuni ilegal bisa berada di sana. Setelah itu, ia memastikan apakah penghuni tersebut memang layak untuk tinggal di sana.

Begitu sudah jelas, Yonathan akan menindaklanjuti pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang memberikan hunian tersebut. Menurutnya, penghuni bisa saja korban dari orang-orang yang menyalahgunakan jabatannya.

"Yang mengontrakkan ini yang akan kami catat. Yang memegang SP, jika suatu saat mendaftar lagi, tidak akan kami beri kesempatan," kata Yonathan menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com