Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Tanpa Jokowi-Basuki? Ini Komentar Basuki

Kompas.com - 15/03/2014, 09:49 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — PDI Perjuangan telah memutuskan bahwa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi akan menjadi calon presiden pada Pilpres 2014. Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga masuk dalam daftar calon pendamping bakal capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Lalu, bagaimana jika Gerindra memutuskan Ahok mendampingi Prabowo pada Pilpres? Bagaimana dengan kepemimpinan di Jakarta?

Menanggapi pertanyaan tersebut, Basuki mengatakan, Jakarta tidak akan pernah kehilangan figur pemimpin terbaik, walaupun nantinya ia dan Jokowi tak lagi memimpin Ibu Kota. Menurut dia, masih banyak figur-figur terbaik di Indonesia yang layak memimpin Jakarta.

Menurut Basuki, rekam jejak positif merupakan modal utama untuk maju menjadi pemimpin di Jakarta. Hal itulah yang diyakini oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo saat mengusung Ahok dan Jokowi pada Pilgub DKI 2012.

"Kalaupun saat ini tidak ada gubernur dan wakil gubernur, pasti akan ada bupati, wali kota, atau gubernur terbaik di Indonesia yang sudah berani mencalonkan diri di Jakarta karena kami sudah membuka jalan. Orang memilih bukan lagi berdasarkan SARA, tapi yang dilihat rekam jejak. Kami tetap dipilih meski tidak populer," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (14/3/2014).

Basuki mengatakan, ia dan Jokowi menjadi model pola kepemimpinan yang bersih, jujur, dan melayani. Hal itu membantah anggapan banyak orang yang menganggap tidak ada satu pun pejabat yang jujur.

"Jangan selalu berpikir semua pejabat hanya tahunya jalan-jalan dan main golf. Ada juga pejabat yang mati-matian, pasang badan, habiskan waktu untuk kemajuan rakyat, dan itulah yang sudah kami pertontonkan selama setahun ini," ucapnya.

Meski demikian, Ahok belum dapat memastikan soal Pilpres 2014. Selain ada sejumlah figur lain yang dilirik Prabowo, kata Basuki, Gerindra baru akan memutuskan siapa cawapres setelah mengetahui hasil Pemilu Legislatif. Jika nantinya Gerindra memperoleh 20 persen suara di Pileg, maka memungkinkan partai tersebut untuk mengusung capres dan cawapres sendiri.

Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri melalui suratnya yang ditulis tangan, tertanggal 14 Maret 2014, akhirnya memberikan mandat kepada Jokowi untuk menjadi calon presiden dari PDI-P. Jokowi pun menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan mandat itu.

Selain dukungan kepada Jokowi untuk menjadi capres, Megawati juga menulis surat edaran kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mendukung pencalonan Jokowi, mengawasi jalannya pemilu supaya bersih, dan tetap menegakkan demokrasi di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com