Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panwaslu Sorot Kampanye Golkar Dihadiri Anak-anak

Kompas.com - 17/03/2014, 15:09 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com – Perhelatan kampanye terbuka caleg Kota Bekasi dari Partai Golkar dimulai hari ini. Para simpatisan yang hadir banyak membawa anak. Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Bekasi menyayangkan terjadinya hal ini.

“Pelanggaran kampanye terbuka sampai saat ini masih banyak parpol yang membawa anak kecil. Padahal itu jelas-jelas dilarang,” ujar Komisioner Panwaslu Ismail, Senin (17/03/2014).

Menurut Ismail, mengikutsertakan anak di bawah umur dalam proses kampanye merupakan pelanggaran. Anak-anak tidak diperbolehkan ikut dalam kegiatan politik seperti kampanye.

Ismail menjelaskan, hal ini telah melanggar Peraturan KPU Nomor 69 tahun 2007 dan UU Pemilu Tahun 2008 Pasal 82. Pada pasal tersebut dituliskan, pelaku eksploitasi anak dalam Pemilu dapat dikenakan sanksi pidana kurungan tiga sampai sembilan bulan.

Hal senada juga disampaikan oleh Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi Yayah Nadiah. Ketika ditemui di ruangannya di kantor KPUD Bekasi, Yayah mengimbau seluruh partai politik untuk mengingat Deklarasi Kampanye Damai yang dilakukan Sabtu (15/03/2014) lalu. Yayah berharap, semua parpol menghormati semua peraturan dari KPU.

Pantauan Kompas.com, anak-anak di bawah umur banyak yang menghadiri kampanye terbuka partai tersebut. Mereka hadir bersama orang tua dan mengenakan atribut kampanye seperti kaos dan topi.

Ketika ditanya alasan membawa anak saat kampanye, umumnya mereka hanya tersenyum. Beberapa juga mengatakan mereka tidak tega meninggalkan anaknya sendiri di rumah.

“Kalau ditinggal di rumah kan kasihan, enggak ada orang, ya jadi dibawa saja ke sini,” ujar Neni, salah satu simpatisan Golkar yang hadir dalam kampanye terbuka tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com