Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terminal Pulogebang Sepi Peminat

Kompas.com - 24/03/2014, 16:45 WIB
Agita Tarigan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah hampir dua tahun beroperasi, Terminal Pulogebang masih sepi. Para sopir angkot menilai keberadaan terminal tersebut belum memberikan manfaat.

“Saya jarang dapat penumpang di situ (Terminal Pulogebang). Malah lebih sering tidak dapat penumpang,” kata Danang (42), sopir angkot Koperasi Wahana Kalpika (KWK) 29 jurusan Pulogadung- Ujungkarawang, kepada Kompas.com, di Terminal Pulogebang, Senin (24/3/2014).

Bus antarprovinsi dan angkutan antarkota belum beroperasi di terminal ini. Hanya beberapa angkutan dalam kota dengan trayek berbeda yang bergantian memasuki Terminal Bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP) ini.

Angkutan dalam kota yang telah beroperasi di Terminal Pulogebang, di antaranya KWK 29 Pulogadung - Ujungkarawang, KWK 32 Pondok Ungu - Pulogebang, KWK 01 jurusan Tanjung Priok - Cilincing, T 22 jurusan Pulogadung - Pulogebang, dan KWK 25 Rawamangun - Pulogebang.

Selain itu, terdapat sebuah selter bus transjakarta jurusan Kampung Melayu yang lebih sering terlihat kosong. Walaupun bus transjakarta sudah beroperasi di Terminal Pulogebang, terkadang bus ini berbelok di depan Kantor Wali Kota sehingga tidak memasuki terminal.

Askar (45), sopir angkot KWK 25 jurusan Rawamangun-Pulogebang, mengatakan, penumpang memilih menunggu di depan gerbang terminal karena angkutan kota yang beroperasi di dalam terminal masih sedikit.

”Terminal (Pulogebang) ini gak nambah pendapatan kita, kok, sampai saat ini,” kata Askar kemudian.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo telah menggelar soft launching pada tanggal 23 Juni 2012. Terminal yang dapat memuat 2.997 unit bus ini beroperasi satu minggu kemudian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com