Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Pasar Kebon Bawang Minta Pembangunan Cepat Selesai

Kompas.com - 27/03/2014, 20:38 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang di PD Pasar Jaya Kebon Bawang mengeluhkan lambatnya proyek pembangunan pasar rakyat tersebut. Sebab selama berjualan di tempat penampungan sementara (TPS) yang berjarak lima meter dari proyek pembangunan itu, para pedagang mengaku tidak nyaman.

"Di sini kalau siang panas banget. Gersang juga, tidak ada tanaman. Kita maunya proyek pembangunan pasar berjalan lagi dan segera diselesaikan," ujar Marsiti (52) penjual ikan pada Kamis (27/3/2014).

Marsiti mengatakan, selama berjualan di TPS omzet penjualannya juga menurun tajam. Sebelum bangunan pasar lama dirobohkan untuk direvitalisasi, kata Marsiti, omzetnya bisa Rp 1 juta per hari. Namun kini hanya separuhnya, sekitar Rp 500.000 saja.

Sementara itu, seorang pedagang lainnya, Surina (60), mengeluhkan kehadiran para pedagang kaki lima di sekitar pasar. Meskipun begitu dia berpendapat pasar rakyat akan sepi bila para PKL yang berjualan di pinggir Kali Swa Sembada, Kebon Bawang, tidak direlokasi ke pasar tersebut.

"Kalau semua pedagang masuk sini, saya yakin pasar ini bakalan ramai seperti tahun 1997 lalu. Tetapi kalau terpecah-pecah begini, yah jumlah konsumennya bakalan ikut terpecah," ujarnya

Surina berharap apabila Pasar Kebon Bawang selesai dibangun, agar sedianya para PKL yang biasa berjualan di pinggir kali itu bisa ikut direlokasi ke dalam pasar.

Ditemui terpisah Lurah Kebon Bawang, Ma'mun mengakui bahwa RW 05 atau tepatnya  pinggir Kali Swasembada dipenuhi pedagang kaki lima (PKL). Menurutnya, terdapat 225 PKL yang beroperasi sejak pukul 06.00 hingga sekitar pukul 11.00 setiap harinya.

"Keberadaan pasar kaget ini memang sudah lama dan dikelola oleh pengurus RT dan RW. Layaknya PKL, karena berada di pinggir jalan yah ramai pembeli," ujarnya Ma'mun.

Menurut dia, pasar kaget tersebut berawal dari beberapa orang yang berjualan di sebidang tanah kosong seluas 200 meter persegi milik warga. Namun lama-kelamaan semakin bertambah hingga memadati sekitar lokasi.

"Kami tidak ingin melakukan langkah-langkah yang keras kepada para PKL, kita akan upayakan persuasif terlebih dahulu. Kita sudah koordirnasikan dengan pihak Pasar Kebon Bawang agar para PKL direlokasi ke pasar tersebut apabila selesai dibangun," jelas Ma'mun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com