Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Cair, APBD DKI 2014 Belum Dibuka kepada Publik

Kompas.com - 28/03/2014, 19:45 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2014 yang sudah disahkan sejak 22 Januari 2014 lalu belum diumumkan kepada publik.

Sesuai dengan prinsip keterbukaan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, APBD harus diumumkan kepada publik melalui situs web jakarta.go.id dan ditempelkan di kelurahan dan kecamatan.

Kepala Bidang Informasi Publik Dinas Komunikasi, Informasi, dan Kehumasan (Diskominfomas) DKI Jakarta Eko Hariadi menjelaskan, berkas APBD hingga kini masih berada di Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) DKI.

"Kami belum dapat dari BPKD. Karena sejatinya Diskominfomas tinggal mem-publish saja ke publik," kata Eko, di kantornya di Balaikota Jakarta, Jumat (28/3/2014).

Eko mengatakan, saat ini di Pemprov DKI sistem anggaran yang digunakan sudah berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini Pemprov DKI mulai menyusun anggaran melalui sistem informasi e-budgeting.

Sementara itu, pada tahun sebelumnya sistem penyusunan dan pengelolaan anggaran menggunakan SIPKD (sistem informasi pengelolaan keuangan daerah). Menurut dia, karena ada sistem baru dan masa transisi, BPKD dan SKPD lain memerlukan pembelajaran.

Kendati belum diumumkan ke masyarakat, Eko mengatakan bahwa PBD sudah dapat digunakan. Apalagi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada tanggal 30 Desember 2013 telah mengeluarkan peraturan gubernur (pergub) tentang pengeluaran daerah yang mendahului penetapan APBD 2014.

Dalam pergub itu disebutkan, pengeluaran daerah bisa digunakan sebelum pengesahan, dengan angka maksimal sebesar APBD 2013.

"Kita sudah pernah mengajukan permohonan ke BPKD untuk pemberitahuan ini. Semoga cepat terlaksana," kata Eko.

Sementara itu, saat Kompas.com mencoba mengonfirmasi, Kepala BPKD DKI Endang Widjajanti mengatakan bahwa seharusnya APBD telah dapat diumumkan kepada publik. Selain itu, anggaran telah cair dan SKPD telah dapat menggunakan anggaran senilai Rp 72 triliun itu.

Endang tampak terkejut mengetahui pos-pos anggaran belum ditayangkan di situs web resmi Pemprov DKI hingga saat ini.

"Loh, seharusnya sudah dipasang di website, loh. Nanti saya komunikasikan lagi dengan Diskominfomas," kata Endang.

Pada 2013 lalu, APBD telah diumumkan kepada publik melalui situs web jakarta.go.id pada 28 Februari 2013 lalu, dan penempelan poster kelurahan serta kecamatan sejak 14 Maret 2013 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com