Aksi menghentikan dan menempelkan stiker itu dilakukan Persatuan Mahasiswa Jakarta (Permata DKI). Mereka juga melakukan orasi, mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atas pengadaan bus transjakarta yang bermasalah.
Sopir transjakarta yang distop mahasiswa terpaksa menghentikan bus yang dikendarainya. Ketika mahasiswa hendak memasang stiker di kaca depan, sopir melarang.
"Jangan tempel di bus," kata salah seorang sopir bus transjakarta.
Sopir bus lain juga mengatakan mahasiswa tidak boleh menempelkan stiker di kaca depan karena hal itu dapat mengganggu penglihatan sopir saat berkendara.
Meski jumlah mahasiswa tidak banyak, aksi ini membuat pengendara lain membunyikan klakson kendaraan mereka. Polisi yang bertugas di lokasi pun segera menyuruh sopir transjakarta melajukan bus.
Salah seorang penggerak aksi menyampaikan bahwa Jokowi belum tuntas menyelesaikan program-program di Jakarta. Pengadaan bus transjakarta yang berkarat merupakan satu di antara program lain yang belum teralisasi. Dalam aksi ini, mereka juga menyatakan Jokowi belum layak menjadi seorang calon presiden.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.