Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Tangerang Belum Bersih dari Atribut Parpol

Kompas.com - 07/04/2014, 12:26 WIB
Yohanes Debrito Neonnub

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com — Memasuki hari kedua masa tenang pemilu, masih banyak atribut kampanye partai politik di Kota Tangerang yang belum dicopot. Sebagian wilayah kecamatan di Kota Tangerang masih dihiasi atribut berbagai partai politik.

"Sejak kemarin kami sudah bersihkan atribut kampanye di pusat Kota Tangerang. Hari ini kami akan bersihkan lagi di setiap kecamatan di wilayah Kota Tangerang," kata Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Tangerang Takhono kepada Kompas.com, Senin (7/4/2014).

Menurutnya, Panwaslu dibantu 60 orang Satpol PP, serta 10 orang dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tangerang membersihkan atribut kampanye parpol di wilayah tersebut.

"Saat ini, di wilayah kecamatan yang masih banyak atribut yang belum kami amankan. Untuk atribut yang dipasang cukup tinggi, kami akan minta bantuan alat dari DKP. Panwaslu belum punya alat tersebut," sambungnya.

Takhono menambahkan, pihaknya akan bekerja maksimal sehingga Kota Tangerang bisa bersih dari segala atribut kampanye parpol. Pihaknya menargetkan bisa selesai sebelum hari pencoblosan 9 April 2014.

"Kami kekurangan orang untuk membersihkan alat peraga kampanye di seluruh wilayah Kota Tangerang. Kami akan berusaha maksimal untuk bisa selesaikan pekerjaan ini," pungkasnya.

Pantauan Kompas.com, sepanjang Jalan MH Thamrin, Tangcity, dan Kebon Nanas masih terdapat banyak alat peraga kampanye parpol. Alat peraga kampanye parpol tersebut beragam, mulai dari bendera, poster, hingga baliho dan spanduk caleg semua parpol peserta pemilu 2014. Selain itu, iklan caleg berupa stiker juga masih menempel pada sejumlah angkot Tangerang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com