Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JPO di Tanjung Barat Tak Diminati Warga

Kompas.com - 11/04/2014, 18:08 WIB
Laila Rahmawati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang terletak di jalan raya Tanjung Barat arah Pasar Minggu, tepatnya depan Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan, tak diminati penyeberang jalan. Pasalnya, akses menuju salah satu ujung jembatan yang bersebelah dengan Stasiun Tanjung Barat sulit dijangkau.

Untuk menuju ke sana, penyeberang jalan harus melewati parit yang lebarnya kurang lebih setengah sampai satu meter. Ketinggian pijakan di kedua sisi parit tersebut juga tak sama. Ketika hujan, lintasan menuju JPO licin. Lintasan juga terkesan tidak terawat. Di sekitarnya, tumbuh rerumputan yang tak beraturan.

"Males lewat situ susah. Cepetan lewat bawah. Jalanan enggak rame juga," kata Firda, penumpang KRL dari Stasiun Tanjung Barat yang akan menyeberang jalan menuju rumahnya, Jumat (11/4/2014).

Hal senada juga dikatakan Umi. Ibu rumah tangga yang sudah berusia sekitar 50 tahun ini ini mengaku kesulitan jika harus loncat parit dan menaiki anak tangga yang tinggi. "Lihat aja tuh tinggi segitu. Mau cari jatuh lewat situ. Kalo masih muda sih gak papa," katanya lalu tertawa.

Berdasarkan pantauan, tak ada warga yang menggunakan JPO tersebut. Penyeberang jalan lebih memilih menyeberang lewat jalan langsung.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar mengatakan, pihaknya akan membangun kanopi di JPO tersebut. Ia pun berjanji akan merapikan JPO tersebut.

"Akan dianggarkan untuk tahap kedua, finishing," katanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com