JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta sekaligus bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo, mendatangi markas Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya, Jakarta, Senin (14/4/2014). Namun, Jokowi menampik pertemuan itu membahas dukungan pencalonannya sebagai presiden RI.
"Bukan, bukan. Bukan urusan itu (dukungan pencapresan)," ujar Jokowi seusai pertemuan tertutup selama 30 menit tersebut.
Ketua PBNU, Muhyidin Arubusman, mengatakan bahwa kedatangan mantan Wali Kota Surakarta itu memiliki dua agenda. Selain membicarakan sengketa seluas lahan di daerah Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, pertemuan itu membicarakan persiapan Musyawarah Nasional PBNU pada 9-11 Mei di Cilangkap, Jakarta Timur.
Soal sengketa lahan, kata Muhyidin, lahan itu semula milik PBNU, kemudian menjadi milik Pemprov DKI Jakarta untuk dibuat ruang terbuka hijau (RTH). "Ada proses yang tidak nyambung. Jadi, harus ada yang dijadikan solusi, makanya kita ini harus sering bertemu," ujarnya.
Pertemuan tersebut berlangsung tertutup di ruangan rapat lantai 3. Selain Muhyidin, pertemuan itu juga dihadiri oleh Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.