Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Penghuni Rusun Marunda Robek Segel Putih

Kompas.com - 17/04/2014, 16:12 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Segel putih yang ditempel tidak membuat jera para penghuni nakal di Rusun Marunda. Malah, beberapa di antara mereka, nekat menyobek segel putih yang terpasang.

DK (34), salah seorang warga rusun mengatakan, kertas segel tersebut disobek oleh pemilik yang mengontrakan unit tersebut.

"Kertas segel pada disobek pemilik yang mengontrakan unit tersebut, enggak tahu juga disuruh sama siapa," ujar DK kepada Kompas.com, Kamis (17/4/2014).

Menurutnya, hal tersebut yang menyebabkan praktik alih sewa tetap semarak. Ia menyebut pengelola tidak tegas menindak para penghuni rusun yang melanggar aturan.

Hal senada juga diungkapkan H (46), penghuni yang ingin namanya hanya disebut inisialnya saja. Ia mengungkap, pemilik unit rusun di lantai 2 Blok Bawal ada yang menyobek kertas segel yang diberikan oleh pengelola rusun.

Pantauan Kompas.com di Blok Bawal memang tidak terlihat banyak segel putih menempel di unit rusun tersebut. Beberapa unit yang disegel putih juga masih ditempati penghuninya.

Kepala Seksi Pelayanan UPT Rusun Jakarta Wilayah I Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta Deni Apriyadi mengatakan, pihaknya akan memastikan dulu apakah disobek atau memang sengaja disobek.

"Yang jelas, unit yang disegel putih itu ada datanya. Nanti akan kami cek penghuni sudah sesuai ketentuan atau tidak," ucapnya.

Di Rusunawa Marunda, sebanyak 46 unit rusun diberi segel putih karena terindikasi praktik alih sewa menyewa dan jual beli. Unit-unit tersebut tersebar di 3 blok, yakni 6 unit di blok Bandeng, 16 unit di blok Pari dan 24 lain di Blok Bawal. Rencananya, akhir April ini, bila memang tidak juga diurus oleh para pemilik, unit-unit tersebut akan diberi segel merah dan harus dikosongkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com