Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud Pasrah Digugat Keluarga Korban Kejahatan Seksual di JIS

Kompas.com - 22/04/2014, 08:14 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh mengaku pasrah dengan gugatan yang dilayangkan keluarga AK, korban pelecehan seksual di Jakarta International School (JIS). Gugatan diajukan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas dugaan perbuatan melawan hukum. Nuh mengaku tak mengetahui jika JIS melakukan pelanggaran.

"Ya, enggak apa-apa, silakan. Kalau ada maling, tidak semuanya kita tahu," ujar Nuh seusai menghadiri acara Tokoh Perubahan Republika, di Jakarta, Selasa (22/4/2014).

Nuh menegaskan bahwa pihaknya sudah mengeluarkan surat penutupan terhadap TK JIS. Bagi siswa yang sudah telanjur masuk, mereka diperkenankan menuntaskan waktu belajarnya hingga akhir tahun ajaran.

Selama masa penutupan ini, TK JIS dilarang menerima murid baru. Penutupan dilakukan karena Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menemukan TK tersebut ternyata beroperasi tanpa izin. Ke depan, Nuh berjanji akan melakukan audit terhadap sekolah-sekolah dengan label internasional.

"Semuanya nanti akan diaudit," imbuhnya.

Sebelumnya, orangtua dari korban kekerasan seksual di JIS, AK (6), mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terhadap sekolah tersebut atas dugaan perbuatan melawan hukum. Pengacara keluarga korban, OC Kaligis, menyebutkan, gugatan terhadap Kemendikbud lantaran pemerintah dianggap lalai mengawasi sekolah internasional pendidikan tingkat usia dini yang beroperasi tanpa izin.

Sementara itu, gugatan terhadap JIS dilakukan karena pihak pengelola sekolah itu tak mendapatkan izin dan juga telah menolak kehadiran tim Kemendikbud yang berusaha melakukan investigasi terhadap kasus ini.

Akibat kejahatan seksual yang menimpa AK, bocah malang itu kini mengalami trauma. AK pun kerap menjerit saat tertidur. Ia juga terkena penyakit herpes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com