Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI Duga Ada WNA Terlibat Kejahatan Seksual di JIS

Kompas.com - 23/04/2014, 20:52 WIB
Yohanes Debrito Neonnub

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menduga ada warga negara asing (WNA) yang terlibat kejahatan seksual di Jakarta International School (JIS). Informasi ini diterima KPAI dari pengakuan korban kedua.

"Ada potensi indikasi kejahatan seksual tidak hanya dilakukan cleaning service. Dari keterangan korban kedua yang juga saksi kunci, ada pelaku yang ciri fisiknya berambut pirang," kata Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh di Gedung KPAI, Jakarta, Rabu (23/4/2014).

Ditambahkan Asrorum, pihak KPAI saat ini masih terus menggali informasi dari korban kedua terkait kemungkinan keterlibatan WNA dalam kasus ini. "Korban masih drop fisiknya. Kadang susah mau cerita. Alhamdulilah kita dampingi dengan psikolog, ibu dan neneknya juga bantu sehingga korban mau cerita," sambungnya.

Menurutnya, korban kedua merupakan saksi kunci dalam kasus ini. Untuk itu pihaknya akan segera melaporkan korban ke LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban) untuk mendapatkan perlindungan hukum.

"Kami bertanggung jawab memastikan pemulihan kondisi korban, fisik maupun psikis," ujar Asrorum.

Pihak KPAI juga sudah menunjukkan beberapa foto petugas kebersihan JIS, dan korban hanya mengetahui satu pelaku, sedangkan pelaku lain belum. Untuk itu, KPAI akan meminta kerja sama JIS dan pihak kepolisian untuk mencari pelaku lainnya.

Terkait dugaan ada keterlibatan warga asing, pihak KPAI berjanji akan terus mengusut kasus kejahatan seksual tersebut hingga tuntas. Saat ini KPAI masih terus mendalami kasus ini bersama keluarga korban.

Seperti diberitakan, pihak KPAI menerima satu lagi laporan siswa TK JIS yang juga mengalami pelecehan seksual oleh karyawan JIS. Ini adalah kasus kedua setelah sebelumnya menimpa AK yang juga menjadi korban pelecehan seksual di JIS. Akibat kasus ini, TK JIS telah resmi ditutup oleh Kemendikbud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com