Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Ganja 8,5 Kilo, 3 Siswa SMA Ditangkap

Kompas.com - 25/04/2014, 15:03 WIB
Yohanes Debrito Neonnub

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Polsektra Ciledug berhasil menangkap tiga siswa SMA di Kota Tangerang lantaran kedapatan membawa 8,5 kg ganja pada Kamis (24/4/2014). Ketiga pelaku adalah sindikat pengedar ganja di kalangan pelajar di wilayah Joglo dan Ciledug.

"Kami sudah amankan ketiga tersangka. Penangkapan berawal dari informasi warga yang sering melihat transaksi narkoba di wilayah Karang Tengah," kata Kapolsek Ciledug Komisaris Polisi Imam Santoso kepada Kompas.com, Jumat (25/4/2014).

Ditambahkan Imam, ketiga tersangka berinisial YR (16), AL (17) dan AZ (16). "Dari laporan warga, kami coba telusuri dan berhasil menangkap YR dan AZ di Karang Tengah berikut barang bukti 1 kilogram ganja," lanjut Imam.

Dari keterangan kedua tersangka tersebut, polisi kemudian memburu satu tersangka lainnya yakni AL di wilayah Joglo, Jakarta Barat. "Saat ditangkap petugas, AL berusaha kabur dengan motornya. Pelaku terpaksa kami tabrak. Di jok motornya kami temukan 7,5 kg ganja," ujarnya.

"Dari keterangan pelaku, katanya jaringan mereka dikendalikan oleh Gondrong, salah seorang napi di Lapas Jakarta. Kami akan koordinasikan dengan pihak lapas untuk penyidikan lanjutan," pungkasnya.

Ketiga pengedar ganja yang biasa beroperasi di wilayah Karang Tengah, Kota Tangerang ini dijerat Pasal 111 ayat 1 Undang-Undang RI No 35/2009 tentang Narkotika dengan ancaman 12 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com