Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengawasan Calo Diperketat di Stasiun

Kompas.com - 28/04/2014, 11:29 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com — Kepala Stasiun Bekasi Dedi Kristanto mengklaim pengawasan di stasiun kini bahkan lebih ketat dari pada bandara. Risiko kerugian yang dialami penumpang akibat calo pun diprediksi akan menurun.

"Sekarang ini boarding di stasiun kan malah lebih ketat. Malah lebih ketat dibanding bandara. Kalau di stasiun itu nama yang tertera di tiket, nomor identitas, harus sama dengan yang di KTP. Foto orang di KTP harus sesuai dengan aslinya. Kalau enggak berarti orangnya beda, enggak boleh masuk," ujar Kepala Stasiun Bekasi Dedi Kristanto di Stasiun Bekasi, Senin (28/4/2014).

Oleh karena itu, Menurut Dedi, potensi adanya calo pun diprediksi menurun. Hal ini karena sistem pembelian tiket yang harus mencantumkan nomor identitas diri seperti KTP. Jika ada, calo ini menurutnya bukan calo liar, melainkan orang yang dimintai tolong oleh calon penumpang untuk membelikan tiket.

Calon penumpang akan menitipkan KTP dan meminta tolong kepada kerabatnya untuk membeli tiket kereta sehingga calon penumpang yang tidak paham cara membelinya akan tetap dapat memperoleh tiket.

"Potensi adanya calo tetap tidak bisa dihilangkan yah. Cuma kalau sekarang mungkin calonya beda. Bukan lagi jual-jual tiket di luar loket. Tapi lebih ke dimintai tolong oleh calon penumpang. Nah biasanya juga sama kerabat sendiri. Susah kan soalnya harus sesuai dengan kartu identitas," ujar Dedi.

Sebelumnya diberitakan, PT Kereta Api Indonesia memberlakukan sistim pembelian tiket kereta jarak jauh secara online. Sistem yang dimulai diberlakukan sejak H-90 dari hari Lebaran ini disiapkan untuk mengantisipasi adanya antrean panjang arus mudik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com