Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Kasus JIS Beraksi secara Berkelompok

Kompas.com - 28/04/2014, 13:17 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Polda Metro Jaya telah menahan lima tersangka kejahatan seksual di Taman Kanak-kanak Jakarta International School (JIS). Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, tersangka melakukan aksinya secara berkelompok.

"Mereka berkelompok, paling tidak tiga atau empat orang. Yang melakukan biasanya dua orang, yang satu jaga pintu, yang satu awasi situasi sekitar," kata Rikwanto di Polda Metro Jaya, Senin (28/4/2014).

Rikwanto mengungkapkan, berdasarkan pengakuan tersangka, mereka mulai melakukan aksinya tersebut pada Januari hingga sekitar Maret. Korban bukan hanya AK (6), melainkan juga anak lain yang kini masih dicari polisi.

"Maka, kami sedang menunggu kebesaran hati orangtua untuk melaporkan bila terlihat sesuatu yang aneh pada anaknya yang sekolah di sana terkait kasus ini," kata Rikwanto.

Selain itu, lanjutnya, pencarian korban lain juga masih dilakukan oleh tim penyidik. Penyidik menunjukkan foto anak-anak siswa TK tersebut kepada tersangka yang disinyalir korban mereka.

"Kami menunjukkan foto-foto anak-anak kepada tersangka yang kemungkinan menjadi korban," ucapnya.

Sebelumnya, Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah mengumumkan lima pelaku pelecehan seksual yang dilakukan terhadap siswa TK JIS, AK. Kelima orang yang berhasil diamankan antara lain Agun Iskandar alias AG (25), Virgiawan alias Awan, Syahrial alias SY (20), Zaenal alias ZA (25), dan Afrischa Setyani alias AF (24).

Sementara satu orang lain, yang disinyalir sebagai tersangka keenam, yaitu Azwar alias AZ (28), telah meninggal saat masih menjalani pemeriksaan, Sabtu (26/4/2014). Azwar dilaporkan meninggal karena menenggak cairan pembersih porselen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com