Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Dukung Pemkot Bekasi Tahan Truk Sampah DKI

Kompas.com - 29/04/2014, 10:22 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku enggan mengurusi truk-truk sampah milik Pemerintah DKI Jakarta yang ditahan oleh Dinas Perhubungan Kota Bekasi. Ia malah mendukung penahanan tersebut sebagai efek jera terhadap para sopir truk yang dinilainya membandel karena sudah terlalu sering melanggar jam operasional pengangkutan sampah.

"Itu ya wajar. Orang yang ada di lapangan itu yang jadi masalah, kenapa mereka melanggar jam operasional. Mereka ngotot, kata mereka dulu juga boleh. Kalau dulu boleh, sekarang tidak boleh ya itu bukan urusan saya," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (29/4/2014).

Basuki berjanji ke depannya akan segera memperbaiki manajemen pengangkutan sampah DKI. Ia mengaku tidak mau lagi mempekerjakan para sopir truk yang membandel tersebut.

"Kita juga sering kasih tahu. Nanti yang bandel-bandel nyolong seperti itu tidak akan kita pakai lagi. Itu kalau dari petugas kita akan kita kasih sanksi. Orang sudah ada aturan jam pengangkutannya, kenapa masih nekat," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu.

Seperti diberitakan, belasan truk sampah DKI kembali terjaring razia yang dilakukan oleh Dishub Kota Bekasi. Tak seperti biasanya, truk sampah yang dirazia tidak lagi dipulangkan, tetapi langsung ditilang dan dikandangkan di Kantor Dishub Kota Bekasi.

Salah seorang sopir, Ihsan, mengakui bahwa ia dan rekan-rekannya melanggar jam operasional karena melintasi Bekasi pada siang hari. Ia pun meminta Basuki dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk datang ke Bekasi dan membebaskan truk-truk tersebut.

"Biarin saja dikandangkan, biar Ahok lihat, Jokowi lihat, biar ada perubahan," ujar Ihsan kepada Kompas.com, Senin (28/4/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com