Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Dapat 3 Truk Sampah Senilai Rp 1 Miliar

Kompas.com - 04/05/2014, 15:53 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendapatkan tiga truk sampah dengan total nilai Rp 1 miliar. Tiga truk sampah tersebut diberikan oleh Bank Mandiri melalui mekanisme dana corporate social responsibility atau CSR.

Acara penyerahan truk sampah tersebut diselenggarakan di pelataran Parkir Timur Senayan, Jakarta, Minggu (4/5/2014) pagi. Sebagai simbolisasi, Dirut Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin memberikan plakat bertuliskan Rp 1 miliar ke Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok.

Setelah acara, Ahok mengapresiasi positif CSR dalam bentuk barang itu. Menurut dia, pemberian CSR yang baik memang dalam bentuk barang, bukan uang. Sebab, uang rentan akan penyelewengan dan sulit terlacak dalam sistem birokrasi Jakarta.

"Asal untuk lingkungan yang baik, sebenarnya mereka mau nyumbang dan selama tidak merugikan negara, kenapa tidak kita terima saja. Toh mereka enggak cari untung ya," ujar Ahok.

Ahok mengatakan, truk sampah hasil hibah tersebut langsung diinventarisasi untuk menjadi aset Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Dia memerintahkan untuk langsung memfungsikan truk seoptimal mungkin untuk mengangkut ribuan ton sampah di DKI Jakarta. Terlebih, Jakarta masih sangat memerlukan banyak truk sampah.

Ahok mengatakan, meski tenaga pengangkut sampah di Jakarta perlahan-lahan bertambah, peran serta masyarakat itu sangat dibutuhkan. Jika kesadaran masyarakat akan kebersihan tinggi, Ahok menegaskan untuk menolak pengadaan truk sampah lagi.

"Bantu kami untuk tidak buang sampah sembarangan. Orang kita kan buang segenggam-segenggam sampah, lama-lama penuh itu selokan," ujarnya.

"Kalau ketemu sampah, ya diusahain kantongin saja dulu, mudah kan. Dengan begitu, nanti Jakarta bisa nyaman. Pasti," lanjutnya.

Sesuai peraturan, lanjut Ahok, para pelanggar sampah harus dikenakan tindak pidana ringan. Namun, diakuinya, penegakan itu sulit dilakukan. Sebab, prosesnya yang masih mengandalkan hakim. 

Tak efektif, lanjut Ahok, jika Pemprov DKI membawa hakim ke lapangan untuk mengadili para pelanggar sampah itu. "Kita mesti contek luar negeri. Kalau kamu buang sampah, lalu ditangkap dan kamu protes, baru dikasih tilang dan laporkan ke hakim. Tapi kalau sudah merasa salah, ya bayar saja," ujarnya.

Pihaknya tengah merancang bagaimana aturan yang efektif untuk menertibkan masyarakat dari pelanggar sampah. Sekedar gambaran, Pemprov DKI Jakarta memiliki 250 truk sampah yang berusia di bawah 8 tahun dan 500 truk sampah yang di atas 8 tahun sehingga tak lagi efektif.

Tahun 2014, Dinas Kebersihan DKI berencana menambah sebanyak 134 truk lagi. Tahun ini juga kalangan pengusaha dari Taipei Economic and Trade Office memberikan bantuan CSR truk sampah sebanyak 53 unit. Adapun idealnya Jakarta memiliki 800 truk sampah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com