Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Happy Ending" untuk Bayi Kembar

Kompas.com - 08/05/2014, 10:48 WIB

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com — Orangtua bayi kembar yang dititip ke tetangga dan bidan, Jhoni Herpana (27) dan Erni Rosmiati (24), dipastikan tidak akan diproses secara hukum atas kasus dugaan penelantaran anak mereka. Keduanya diketahui "menghilang" untuk mencari pinjaman uang.

Hal itu berdasarkan proses pemeriksaan terhadap mereka yang berlangsung mulai Rabu pagi hingga sore.

"Untuk mereka tidak ditemukan unsur pidana karena motif mereka meninggalkan anak adalah untuk mencari uang pinjaman," terang Kapolsektro Serpong Komisaris Muhammad Iqbal di Mapolsektro Serpong, Rabu (7/5/2014) sore.

Jhoni dan Erni yang mengontrak di wilayah Lengkong Karya, Serpong Utara, ucap lqbal, tidak sengaja menelantarkan anak. "Makanya mereka beritikad baik datang ke sini untuk menjelaskan duduk perkaranya," kata Iqbal.

Berdasarkan pemeriksaan, papar Iqbal, Jhoni dan Erni adalah pasangan suami istri yang telah menikah secara siri sejak kira-kira satu tahun lalu.

Kemudian, Erni melahirkan bayi kembar berjenis kelamin laki-laki pada Minggu, 27 April 2014, kira-kira pukul 20.00 di klinik bidan Erwin Yusiana Ulfah, Kampung Perigi, Kelurahan Lengkong Wetan. Salah satu bayi lahir prematur.

Dibawa ke kampung

Pada Sabtu (3/5/2014) sekitr pukul 09.00, satu bayi dititipkan kepada tetangga Jhoni dan Erni. Pada hari yang sama, satu bayi yang lahir prematur dititipkan kepada bidan Erwin Yusiana di tempat praktiknya.

Hanya, setelah menitipkan dua bayi itu, keberadaan Jhoni dan Erni misterius. Dua bayi tersebut kemudian dirawat oleh tetangganya. Kepolisian pun sampai turun tangan untuk mencari pasangan tersebut ke Tasikmalaya, tempat asal Jhoni dan Erni.

Namun, pada kemarin pagi, Jhoni dan Erni mendatangi Mapolsektro Serpong. Mereka datang untuk menjelaskan duduk perkara "penelantaran" dua bayi kembar itu.

Rupanya mereka pergi ke Tasikmalaya, kata Kapolsektro Serpong Komisaris Muhammad Iqbal, untuk mencari uang pinjaman Rp 3 juta.

Jhoni dan Erni pun berencana mengambil kembali dua bayi kembar anak mereka itu. Selanjutnya, mereka akan membawa dua buah hatinya itu ke kampung halaman mereka di Tasikmalaya.

"Kami mau bawa anak kami ke kampung (Tasikmalaya)," ujar Jhoni didampingi Erni di Markas Polsek Metro Serpong. (gps)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com