Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Gebrak Meja, Kadis Kebersihan Merasa Dimarahi Ayah

Kompas.com - 08/05/2014, 19:42 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Saptastri Ediningtyas mengaku tidak merasa sakit hati meskipun dimarahi Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.

"Enggak apa-apa, beliau saya anggap sebagai ayah yang sedang marahi saya. Sebagai ayah, enggak apa-apa," kata perempuan yang akrab disapa Tyas itu, di Balaikota Jakarta, Kamis (8/5/2014).

Sebelumnya diberitakan, Basuki kembali menggebrak meja dalam pertemuan dengan Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Selama lebih kurang dua jam, Basuki terus meluapkan emosinya akibat laporan data pegawai harian lepas (PHL) yang tidak valid. Saat itu, Tyas yang duduk di samping Basuki hanya menunduk.

Tyas mengatakan, dia berjanji mengecek data-data para PHL. Dalam pertemuan itu, lanjut Tyas, data yang dimilikinya belum dirapikan. Dia perlu mengecek kembali jumlah PHL yang dimiliki DKI.

Kepada Basuki, dia berjanji melaporkan data itu pada 22 Mei 2014 mendatang. Data itu, lanjut Tyas, akan dilengkapi dengan pemaparan tentang tanggung jawab tiap-tiap PHL.

"Ribuan PHL itu sudah diinventarisasi dan nanti sudah lengkap, akan bertanggung jawab di jalan mana saja," kata Tyas. 

Kemarahan Basuki itu meluap dalam rapat dengan agenda evaluasi kontrak Dinas Kebersihan dan Usulan Kontrak Berbasis Kinerja. Awalnya, ‎Basuki mempertanyakan jumlah PHL yang dimiliki oleh Dinas Kebersihan DKI.

Basuki mengatakan, berdasarkan data di inspektorat, saat ini ada 3.000 PHL DKI. Namun, hingga kini, ia tidak pernah mendapat data secara jelas dari Dinas Kebersihan DKI.

Saat pertama menjadi wakil gubernur, kata dia, pihak Dinas Kebersihan DKI Jakarta melaporkan bahwa di DKI  terdapat 2.500 PHL. Kemudian, angka itu terus berubah hingga ia telah menjabat sebagai wagub selama lebih kurang 1,5 tahun.

"Loh kok tiba-tiba sudah ditotal ada 10.721 PHL yang sudah dibuatkan rekening banknya, tetapi ternyata masih ada nama PHL yang tercecer. Saya tanya, jawabnya tidak jelas," kata Basuki dengan nada yang semakin tinggi, Kamis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Anggota Ormas yang Dianiaya di Jaksel Derita Tujuh Luka Tusukan

Polisi: Anggota Ormas yang Dianiaya di Jaksel Derita Tujuh Luka Tusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Penusukan yang Picu Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu

Polisi Tangkap Pelaku Penusukan yang Picu Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Masih Amankan Truk yang Ditabrak Porsche Cayman di Tol Dalam Kota

Polisi Masih Amankan Truk yang Ditabrak Porsche Cayman di Tol Dalam Kota

Megapolitan
Ikut Mengeroyok, Kakak Pelaku yang Tusuk Tetangga di Depok Juga Jadi Tersangka

Ikut Mengeroyok, Kakak Pelaku yang Tusuk Tetangga di Depok Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Harga Tiket Masuk Wuffy Space Raya Bintaro dan Fasilitasnya

Harga Tiket Masuk Wuffy Space Raya Bintaro dan Fasilitasnya

Megapolitan
Insiden Penganiayaan Jadi Penyebab Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu, Kubu Korban Ingin Balas Dendam

Insiden Penganiayaan Jadi Penyebab Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu, Kubu Korban Ingin Balas Dendam

Megapolitan
Begini Kondisi Mobil Porsche Cayman yang Tabrak Truk di Tol Dalam Kota, Atap dan Bagian Depan Ringsek

Begini Kondisi Mobil Porsche Cayman yang Tabrak Truk di Tol Dalam Kota, Atap dan Bagian Depan Ringsek

Megapolitan
Curhat Penggiat Teater soal Kurangnya Dukungan Pemerintah pada Seni Pertunjukan, Bandingkan dengan Singapura

Curhat Penggiat Teater soal Kurangnya Dukungan Pemerintah pada Seni Pertunjukan, Bandingkan dengan Singapura

Megapolitan
PKS Nilai Wajar Minta Posisi Cawagub jika Usung Anies pada Pilkada Jakarta 2024

PKS Nilai Wajar Minta Posisi Cawagub jika Usung Anies pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
PKB Minta Supian Suri Bangun Stadion jika Terpilih Jadi Wali Kota Depok

PKB Minta Supian Suri Bangun Stadion jika Terpilih Jadi Wali Kota Depok

Megapolitan
Lika-liku Suwito, Puluhan Tahun Berjuang di Jakarta buat Jadi Seniman Lukis

Lika-liku Suwito, Puluhan Tahun Berjuang di Jakarta buat Jadi Seniman Lukis

Megapolitan
Kembali Diperiksa, Korban Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Ditanya Lagi soal Kronologi Kejadian

Kembali Diperiksa, Korban Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Ditanya Lagi soal Kronologi Kejadian

Megapolitan
Polisi Tetapkan 12 Pelajar sebagai Tersangka Kasus Tawuran Maut di Bogor

Polisi Tetapkan 12 Pelajar sebagai Tersangka Kasus Tawuran Maut di Bogor

Megapolitan
Heru Budi Kerahkan Anak Buah Buat Koordinasi dengan Fotografer Soal Penjambret di CFD

Heru Budi Kerahkan Anak Buah Buat Koordinasi dengan Fotografer Soal Penjambret di CFD

Megapolitan
Amarah Warga di Depok, Tusuk Tetangga Sendiri gara-gara Anjingnya Dilempari Batu

Amarah Warga di Depok, Tusuk Tetangga Sendiri gara-gara Anjingnya Dilempari Batu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com