Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Khawatir bila Puskesmas Bersebelahan dengan GOR Rawabadak

Kompas.com - 12/05/2014, 14:42 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun menyambut baik, warga agak meragukan rencana pembangunan puskesmas di lahan dekat GOR Rawabadak. Sejumlah warga khawatir kebisingan yang ditimbulkan aktivitas di GOR mengganggu pasien puskesmas.

Emi (52), Jalan Walang Sari, Rawabadak Selatan, Koja, Jakarta Utara, khawatir kebisingan yang ditimbulkan oleh para penonton dan pengguna fasilitas ini saat ada perlombaan, akan menganggu proses kesembuhan pasien.

"Bagus sih saya setuju saja kalau untuk kemaslahatan masyarakat kalau nanti dibangun puskesmas, kan enak juga ya kalau ada yang cidera dekat dengan pusjesmas. Tapi ya gitu setiap hari selalu ramai disini (kawasan GOR) ," ujar Emi kepada Kompas.com, Senin (12/5/2014).

Dia menjelaskan kawasan tersebut bukan hanya ramai karena ada yang berolahraga saja, namun banyak pula warga yang lalu lalang menggunakan motornya di kawasan tersebut.

Lahan tersebut juga bersebelahan dengan kolam renang. Di mana ketika kolam renang tersebut digunakan untuk perlombaan, maka kebisingan di areal itu tidak dapat dihindarkan.

"Kalau ada yang lomba renang di sini ramai sekali. Bukan hanya di dalam kawasan kolam renang, tapi di kawasan luarnya juga ramai," ujarnya. Dia berharap ada tembok pemisah antara GOR dengan puskesmas nantinya.

Hal senada juga diungkapkan Kamsi Saputra (44), seorang pedagang es kelapa di kawasan itu. Kamsi mengatakan, sebaiknya mencari lahan yang lain. Sebab bila ada perlombaan, suasana di kawasan ini akan sangat ramai.

"Beberapa hari lalu, hampir seminggu ada perlombaan di sini. Saat itu suasananya ramai sekali, sampai suara teriakan penonton keluar dari tempat olahraga itu," ujar pria paruh baya tersebut.

Kamsi mengatakan, dia kurang setuju bukan karena khawatir dagangannya terusik, melainkan kerena mengkhawatirkan kesembuhan pasien. "Kasihan juga nanti pasiennya kalau berisik," ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emawati menyatakan, pihaknya akan tetap membangun fasilitas kesehatan apabila Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta, selaku pemilik lahan, mengizinkannya. Menurut Dien, mencari lahan cukup sulit.

"Sudah bertahun-tahun kami mencari lahan kosong untuk dibangun puskesmas di sana. Kami belum menemukan selain lahan di dekat GOR Rawa Badak. Di sana lahannya cocok dibangun fasilitas kesehatan karena dekat rumah warga juga," ujarnya.

Menanggapi kekhawatiran warga tentang bisingnya suasana GOR ketika ada perlombaan, Dien mengatakan hal tersebut bisa diatasi oleh kontraktor dan konsultan yang membangun proyek.

"Masalah bising kan bisa diatasi, misalnya penempatan jendela atau pintu diatur membelakangi GOR atau membelakangi tempat olahraga itu," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok di Kemang

Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok di Kemang

Megapolitan
Camat Kembangan Tak Larang Spanduk Dukungan Pilkada jika Dipasang di Pekarangan Rumah

Camat Kembangan Tak Larang Spanduk Dukungan Pilkada jika Dipasang di Pekarangan Rumah

Megapolitan
Bandar Narkoba yang Sembunyikan Sabu di Jok Motor Ternyata Residivis

Bandar Narkoba yang Sembunyikan Sabu di Jok Motor Ternyata Residivis

Megapolitan
Cerita Pelamar Kerja di Gerai Ponsel Condet, Sudah Antre Panjang, tetapi Diserobot Orang

Cerita Pelamar Kerja di Gerai Ponsel Condet, Sudah Antre Panjang, tetapi Diserobot Orang

Megapolitan
Tak Sabar Menunggu Antrean Wawancara, Sejumlah Pelamar Kerja PS Store Condet Pilih Pulang

Tak Sabar Menunggu Antrean Wawancara, Sejumlah Pelamar Kerja PS Store Condet Pilih Pulang

Megapolitan
Polisi Bongkar Markas Judi “Online” yang Dikelola Satu Keluarga di Bogor

Polisi Bongkar Markas Judi “Online” yang Dikelola Satu Keluarga di Bogor

Megapolitan
Cegah DBD, Satpol PP DKI Minta Warga Aktif Lakukan PSN 3M Plus

Cegah DBD, Satpol PP DKI Minta Warga Aktif Lakukan PSN 3M Plus

Megapolitan
Sulit Dapat Kerja, Eks Karyawan Rumah Makan Banting Setir Jadi PKL di GBK

Sulit Dapat Kerja, Eks Karyawan Rumah Makan Banting Setir Jadi PKL di GBK

Megapolitan
Heru Budi Optimistis Ekonomi Jakarta Tetap Tumbuh lewat Berbagai Gelaran 'Event'

Heru Budi Optimistis Ekonomi Jakarta Tetap Tumbuh lewat Berbagai Gelaran "Event"

Megapolitan
Pemeriksaan Kesehatan Mental Ibu yang Cabuli Anak Kandungnya Rampung, tapi Belum Ada Kesimpulan

Pemeriksaan Kesehatan Mental Ibu yang Cabuli Anak Kandungnya Rampung, tapi Belum Ada Kesimpulan

Megapolitan
'Perjuangan Mencari Kerja Memang Sesusah Itu...'

"Perjuangan Mencari Kerja Memang Sesusah Itu..."

Megapolitan
Bandar Narkoba di Penjaringan Mengaku Dapat Sabu dari Matraman

Bandar Narkoba di Penjaringan Mengaku Dapat Sabu dari Matraman

Megapolitan
Polisi Selidiki Oknum Sekuriti Plaza Indonesia yang Pukuli Anjing Penjaga

Polisi Selidiki Oknum Sekuriti Plaza Indonesia yang Pukuli Anjing Penjaga

Megapolitan
Kasus Akseyna 9 Tahun Tanpa Perkembangan, Polisi Klaim Rutin Gelar Perkara

Kasus Akseyna 9 Tahun Tanpa Perkembangan, Polisi Klaim Rutin Gelar Perkara

Megapolitan
Polisi Sebut Benda Perdukunan Milik DS Tak Terkait Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Galian Air di Bekasi

Polisi Sebut Benda Perdukunan Milik DS Tak Terkait Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Galian Air di Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com