Emi (52), Jalan Walang Sari, Rawabadak Selatan, Koja, Jakarta Utara, khawatir kebisingan yang ditimbulkan oleh para penonton dan pengguna fasilitas ini saat ada perlombaan, akan menganggu proses kesembuhan pasien.
"Bagus sih saya setuju saja kalau untuk kemaslahatan masyarakat kalau nanti dibangun puskesmas, kan enak juga ya kalau ada yang cidera dekat dengan pusjesmas. Tapi ya gitu setiap hari selalu ramai disini (kawasan GOR) ," ujar Emi kepada Kompas.com, Senin (12/5/2014).
Dia menjelaskan kawasan tersebut bukan hanya ramai karena ada yang berolahraga saja, namun banyak pula warga yang lalu lalang menggunakan motornya di kawasan tersebut.
Lahan tersebut juga bersebelahan dengan kolam renang. Di mana ketika kolam renang tersebut digunakan untuk perlombaan, maka kebisingan di areal itu tidak dapat dihindarkan.
"Kalau ada yang lomba renang di sini ramai sekali. Bukan hanya di dalam kawasan kolam renang, tapi di kawasan luarnya juga ramai," ujarnya. Dia berharap ada tembok pemisah antara GOR dengan puskesmas nantinya.
Hal senada juga diungkapkan Kamsi Saputra (44), seorang pedagang es kelapa di kawasan itu. Kamsi mengatakan, sebaiknya mencari lahan yang lain. Sebab bila ada perlombaan, suasana di kawasan ini akan sangat ramai.
"Beberapa hari lalu, hampir seminggu ada perlombaan di sini. Saat itu suasananya ramai sekali, sampai suara teriakan penonton keluar dari tempat olahraga itu," ujar pria paruh baya tersebut.
Kamsi mengatakan, dia kurang setuju bukan karena khawatir dagangannya terusik, melainkan kerena mengkhawatirkan kesembuhan pasien. "Kasihan juga nanti pasiennya kalau berisik," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emawati menyatakan, pihaknya akan tetap membangun fasilitas kesehatan apabila Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta, selaku pemilik lahan, mengizinkannya. Menurut Dien, mencari lahan cukup sulit.
"Sudah bertahun-tahun kami mencari lahan kosong untuk dibangun puskesmas di sana. Kami belum menemukan selain lahan di dekat GOR Rawa Badak. Di sana lahannya cocok dibangun fasilitas kesehatan karena dekat rumah warga juga," ujarnya.
Menanggapi kekhawatiran warga tentang bisingnya suasana GOR ketika ada perlombaan, Dien mengatakan hal tersebut bisa diatasi oleh kontraktor dan konsultan yang membangun proyek.
"Masalah bising kan bisa diatasi, misalnya penempatan jendela atau pintu diatur membelakangi GOR atau membelakangi tempat olahraga itu," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.