Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Perbaikan Jalan dari APBD DKI Disalurkan lewat Rekening Pribadi PNS

Kompas.com - 15/05/2014, 07:41 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta menyalurkan dana perbaikan jalan dari APBD 2013 DKI melalui rekening pribadi pegawainya di tingkat kecamatan. Bagaimana bisa?

"Di (Kasie PU bidang jalan) kecamatan tidak ada bendahara," ujar Kepala Dinas PU DKI Manggas Rudy Siahaan, Rabu (14/5/2014). "Jadi, salah satu dari mereka (pegawai negeri sipil di kecamatan) buat rekening atas nama sendiri untuk kami salurkan APBD."

Menurut Rudi, inisiatif penggunaan rekening pribadi tersebut berasal dari Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta. Dalam penjelasan kepada Dinas PU DKI, kebijakan itu diambil dengan pertimbangan transaksi APBD DKI di atas nominal Rp 100 juta tak bisa dibayarkan tunai.

Informasi yang dihimpun Kompas.com menyebutkan, ketika itu 44 kecamatan di DKI Jakarta mendapatkan alokasi dana perbaikan jalan dengan total anggaran sebesar Rp 39 miliar. Setiap kecamatan tersebut mendapatkan anggaran antara Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar.

Camat Menteng, Jakarta Pusat, Bondandiah mengaku tak punya kewenangan soal penyaluran dana perbaikan jalan ini. Menurut dia, anggaran tersebut bersifat langsung dari Dinas PU ke Kasie PU Bidang Jalan di kecamatan. "Kami hanya koordinasi," ujar dia.

Ketua Forum Warga Jakarta Azas Tigor Nainggolan mempertanyakan kebijakan itu. "Apa dasar hukum dana APBD disalurkan melalui nomor rekening pribadi?" tanya dia. Pertanyaan berikutnya, sebut dia, adalah ada atau tidaknya jaminan dana yang disalurkan lewat rekening pribadi tak disalahgunakan.

"Ini sangat berbahaya. Sangat rentan korupsi," ujar Tigor. Dia berharap, kasus tersebut dapat segera ditindaklanjuti, baik oleh inspektorat maupun gubernur dan wakil gubernur DKI.

Ketika dikonfirmasi tentang hal ini, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku malah belum tahu soal kebijakan tersebut. "Nanti saya tindak lanjuti. Mungkin kami panggil (Dinas PU)," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com