Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SD Ujian Nasional, yang Panik Guru

Kompas.com - 19/05/2014, 10:16 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com - Siswa-siswi sekolah dasar yang mengikuti Ujian Nasional terkesan lebih cuek ketimbang kakak-kakak seniornya di SMP dan SMA. Kecuekan mereka ini yang malah membuat guru-guru mereka panik.

"Kalau UN SD dibandingkan dengan SMP atau SMA ya beda ya. Murid kami itu ada-ada saja ceritanya saat menjelang UN seperti ini. Macem-macem, deh," ujar Sri Nurohmah, salah seorang guru di SDN Duren Jaya VII, Bekasi, Senin (19/05/2014).

Sri mengaku sempat panik beberapa hari lalu. Alasannya, dia memergoki dua orang muridnya sedang berjualan combro satu hari sebelum ujian. Sri lantas memarahi muridnya itu dan langsung menemui orangtuanya. Kebetulan, orangtua murid tersebut adalah seorang pedagang kaos kaki di pasar.

"Saya tanyain langsung ke orangtuanya. Katanya, dia enggak menyuruh anaknya jualan combro, kok. Setiap hari Irfan juga selalu dikasih uang jajan. Jadi, dia kan jualan memang keinginan sendiri. Saya tuh gemes jadinya sama anak itu," ujarnya.

Tak hanya berjualan combro, Sri juga menceritakan soal keterlambatan beberapa siswa pada hari pertama. Pihak sekolah sudah mengingatkan melalui surat pemberitahuan agar siswa datang pukul 07.00 ke sekolah, walau ujian dimulai pukul 08.00. Hal ini karena pihak sekolah ingin mengadakan doa bersama dulu sebelum ujian dimulai. Selain itu, juga akan dibagikan kartu peserta dan alat tulis.

"Jam 7, masih ada yang belum dateng. Kita susulin yang rumahnya dekat. Kita teleponin. Saat ditelepon malah baru mandi anaknya. Malahan saat try out kemarin ada yang telat, kita samperin ke rumahnya, eh masih tidur. Tahun lalu, juga ada anak yang muntah saat UN karena sarapan dengan mie instan. Selalu ada saja kejadiannya," ujar Sri sambil tertawa.

Sri mengatakan, pihak sekolah selalu berupaya untuk meminimalisir terjadi gangguan saat ujian. Seperti tertinggalnya alat ujian. Pihak sekolah mengimbau kepada murid untuk meninggalkan peralatan ujian seperti papan dan alat tulis di kolong meja. Kartu ujian pun juga dikembalikan kepada sekolah setelah ujian selesai. Kemudian dibagikan kembali keesokan paginya. Namun, Sri memaklumi beragamnya tingkah murid-murid di sekolahnya. Menurutnya hal ini tidak lepas dari peran orangtua.

Kebanyakan orangtua murid di SDN Duren Jaya VII bekerja di pasar atau kuli bangunan. Orangtua merela sudah berangkat bekerja sejak dini hari.

"Saya sih enggak melarang orangtua untuk mencari nafkah ya. Saya cuma minta tolong dong. Ini kan ujian penting. Enam tahun sekolah ya lulusnya ujian ini dulu. Masa anaknya enggak bisa sih disiapkan dulu dari rumah. Supaya enggak telat," ujarnya.

Ujian Nasional untuk SD dimulai hari ini. Hari pertama, para murid dijadwalkan untuk mengerjakan soal Bahasa Indonesia. Murid SDN Duren Jaya VII yang mengikuti UN ada sebanyak 60 anak. Terdapat tiga ruang kelas yang masing-masing berisi 20 anak.

Pantauan Kompas.com, murid SD yang mengikuti UN mengerjakan ujiannya dengan santai. Banyak murid yang senyum-senyum sambil mengerjakan soal. Posisi tubuh tidak tegang. Ruang kelas terlihat seperti kegiatan di kelas pada hari biasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com