Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lucky Hakim Laporkan Politisi PAN ke Polda Metro

Kompas.com - 19/05/2014, 22:40 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Artis peran Lucky Hakim mengadukan rekan satu partainya, Partai Amanat Nasional (PAN), Intan Fitriana Fauzi, ke Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (19/5/2014). Intan dituduh melakukan pencemaran nama baik atau fitnah kepadanya.

Lucky datang bersama pengacaranya, Yules Kelo, ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya. Adapun pengaduan pada hari ini, kata Yules, bermula dari adanya pesan singkat yang diterima oleh Lucky.

"Dilaporkan karena pada tanggal 17 Mei kemarin hari Sabtu, klien kami dapat SMS yang menyampaikan kekecewaan dan marah terhadap Lucky. Isinya 'kami kecewa karenanya Pak Lucky terpilih jadi anggota dengan cara melakukan pencurian terhadap suara rekan sendiri'," jelas Yules, Senin (19/5/2014).

Dia menerangkan, Intan menuduh Lucky telah mencuri suara sah pemilihnya pada pemilu 9 April lalu. Keduanya bertarung di daerah pemilihan Jawa Barat VI. Adapun hasil akhir pemilu, kata Yules, Lucky berhasil mengumpulkan 57 ribu suara, sedangkan Intan hanya 20 ribu suara. Intan pun tidak menerima hasil akhir pemungutan suara ini.

"Pada tanggal 12 Mei, Intan mengajukan permohonan keberatan ke MK tentang penetapan hasil Pemileg," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, Intan juga menyebutkan hilangnya lebih dari 60.000 suara sah atas dirinya diakibatkan karena adanya pencurian suara oleh Lucky Hakim. "Hal ini membuat ketidaknyamanan dari Lucky Hakim," tutup Yules.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com