Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peserta PRJ Monas Keluhkan Adanya PKL

Kompas.com - 12/06/2014, 14:56 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menginjak hari ketiga Pekan Rakyat Jakarta (PRJ) di Monumen Nasional (Monas), pedagang terlihat bersemangat menyiapkan barang dagangan mereka. Namun, beberapa peserta PRJ mengeluhkan keberadaan PKL yang berada di area mereka berjualan.

"Sedikit heran sih kenapa ada mereka, tapi mau gimana lagi, kan kita juga sama-sama jualan," kata Jono, seorang penjual sari tebu, Kamis (12/6/2014).

Jono mengatakan adanya PKL tidak resmi memang tidak mengganggu penjualannya. Namun di sisi lain, banyak pengunjung memilih membeli barang dagangan di PKL tidak resmi.

Senada dengan Jono, Ida, penjual baju batik juga menyatakan stannya sering tertutup oleh membludaknya PKL. Ida mengatakan pada malam hari, stan yang dijaganya tidak terlihat pengunjung.

"Kadang enggak kelihatan, loh. Untungnya pas sore banyak yang beli jadi enggak mengganggu banget. Tapi, ya, tetap saja kan mereka harusnya enggak begitu," kata Ida.

Ida mengatakan selama tiga hari, dari hari ke hari penjualannya naik pesat. Kenaikan pun cukup signifikan sekitar 40 persen. Ida pun mengakui stannya ini selalu ramai pada sore hari, sedangkan pada siang hari hanya bisa menikmati hawa panas matahari.

Sementara itu, seorang penjual bakso, Gunawan, berpendapat PKL tidak resmi itu merasa iri kepada pedagang yang bisa berjualan di PRJ Monas.

"Memang, sih, kita digratiskan berjualan. Tapi mereka bisa jualan di dalam, ini yang bertanggung jawab ini kemana? Bisa ngebiarin PKL masuk ke dalam? Seharusnya diatur ajalah sebagaimana mestinya. Biar sama-sama enak. Ikutin peraturan aja sih," kata Gunawan.

Sebanyak 2.780 pedagang kaki lima resmi berada dalam tenda putih, sedangkan PKL tak resmi berada di area taman Monas lain yang bahkan menutupi tenda putih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com