Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencuri Tas Wakil Dubes Brunei Foya-foya di Hongkong

Kompas.com - 13/06/2014, 08:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama diburu oleh Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Ken (38), pencuri tas Wakil Dubes Brunei sempat plesiran selama beberapa hari di luar negeri. Dia menghabiskan uang BND 20.000 yang berada di dalam tas tersebut.

"Karena uangnya banyak sekali, pelaku mungkin kegirangan sehingga langsung pergi ke luar negeri. Padahal kalau ditinjau dari latar belakang, tersangka adalah seorang pengangguran yang hanya lulusan SLTA," kata Kasat Reskrim Polresta Bandara, Komisaris Dhany Arianda, Kamis (12/6/2014).

Menurut Dhany, saat berada di Hongkong, Ken sempat menghamburkan uangnya di sana. Bahkan, Ken menyempatkan diri untuk berjudi.

"Dia judi dan katanya menang uang lumayan banyak. Makanya dia sampai bisa pergi jalan-jalan ke Bangkok dan beli mobil saat kembali ke Indonesia," kata Dhany lagi.

Dhany mengatakan, Ken langsung berangkat menuju Batam di hari yang sama setelah ia mencuri uang Wakil Dubes Brunei di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.

"Dia langsung naik taksi ke Terminal 1 Bandara setelah melihat isi tas itu. Ia menukarkan uang ke rupiah untuk membeli tiket, dan langsung naik pesawat," kata Dhany.

Dari pengembangan yang dilakukan polisi, ditemukan bahwa Ken sudah membelanjakan uang yang ada di dalam tas curian tersebut.

"Dari uang sebesar BND 20.000 atau Rp 200 juta itu, dia sudah membeli sebuah mobil Honda Freed seken berwarna hitam metalik bernomor B 1076 PKP," ujar Kasat Reskrim Polresta Bandara, Komisaris Dhany Arianda, Kamis (12/6).

Mobil tersebut, lanjut Dhany, diamankan polisi dari apartemen milik Ken yang berada di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. "Itu mobil seken. Harga sekitar Rp 100 juta," ujar Dhany lagi.

Dari pemeriksaan polisi, Ken mengaku hanya beraksi sendirian. Hasil curiannya juga hanya dinikmati oleh dirinya sendiri. "Tidak ada penadah atau anggota jaringan. Dia beraksi sendiri," kata Dhany. (Banu Adikara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com