Anak pertama Ahmad Yani itu adalah salah satu korban dari delapan korban tewas dalam kecelakaan maut tersebut. Menurut Ahmad, sebelum keberangkatan anaknya, ia sudah memiliki perasaan tidak enak.
"Saya sudah dua hari gelisah saja, susah tidur. Perasaan enggak enak saja," katanya kepada Warta Kota. Matanya tampak merah.
Menurutnya, pada malam sebelum keberangkatan, ia sudah melarang anaknya untuk tidak ikut study tour tersebut. Tetapi, Febry keukeuh untuk tetap pergi.
Pada pagi hari, saat Ahmad masih tertidur, Febry sudah siap berangkat dan langsung pamit kepadanya. Ahmad mengaku tidak punya pilihan lain selain merelakan anaknya ikut rombongan sekolah.
"Saya sudah larang, tetapi paginya, dia sudah siap berangkat. Dia menyalami tangan saya dan pamit pergi," katanya dengan nada pelan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.