Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelantikan Pegawai BPTSP Terancam Mundur

Kompas.com - 18/06/2014, 19:36 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melaksanakan lelang jabatan Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP), rencananya Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan melantik para pegawai badan tersebut bertepatan dengan HUT ke-487 atau pada 22 Juni 2014. Namun tampaknya pelantikan itu akan mundur dari rencana semula.

Kepala Bidang Pengembangan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Ismer Harahap mengatakan, saat ini, prosesnya masih berada di Mabes Polri. "Saya baru tahu ada rencana pelantikan di hari libur. Semuanya tergantung pimpinan, kalau rencana awal tidak berubah, langsung kita rapatkan," kata Ismer, di Balaikota Jakarta, Rabu (18/6/2014).

Lelang jabatan untuk mengisi posisi BPTSP dimulai dengan tes kompetensi bidang yang berlangsung selama dua hari yakni 17-18 Mei 2014. Tes itu dilaksanakan di 10 sekolah yang tersebar di ibu kota.

Setelah itu, pihaknya melaksanakan tes wawancara dan psikotes. Adapun jumlah PNS yang mendaftar menjabat di BPTSP sebanyak 2.227 PNS. Dari jumlah itu, sudah tersaring sebanyak 819 PNS yang lulus seleksi tahapan tes itu.

"Formasi yang disediakan untuk eselon IV sebanyak 321 jabatan dan sebanyak 12 jabatan untuk eselon III," kata Ismer.

Pegawai eselon IV BPTSP itu akan menduduki 267 jabatan Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Kelurahan, 44 jabatan Kasatpel Kecamatan, 4 jabatan Kepala Sub Bagian (Kasubag) Provinsi, dan 6 jabatan Kasubag Wilayah.

Sementara 12 jabatan eselon III terdiri dari Kepala Bidang 5 jabatan, seorang Sekretaris, dan 6 jabatan Kepala BPTSP Wilayah. "Ada dua jabatan eselon II untuk Kepala dan Wakil BPTSP. Mereka juga akan melalui proses penilaian (assesment) oleh Mabes Polri," kata Ismer.

Pihaknya memiliki alasan tersendiri mengapa melibatkan Mabes Polri dalam proses ini. Sebab, untuk jabatan BPTSP ini, dicari pelayan publik terbaik kepada warga Jakarta. Petugas dituntut mampu bersikap ramah, punya rasa empati, dan punya rasa respon sensitif bagi kebutuhan masyarakat. Selain itu, petugas juga harus mempunyai integritas dan kejujuran.

Ia mengharapkan dengan sumber daya manusia (SDM) yang baik, bisa menarik investor lokal maupun asing untuk berinvestasi di ibu kota. Hal tersebut akan meningkatkan perekonomian di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com