Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Penumpang MH370 Minta Kepastian Malaysia Airlines

Kompas.com - 19/06/2014, 14:49 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Empat bulan berlalu sejak pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 hilang dari radar ketika melintasi wilayah Vietnam. Anggota keluarga penumpang masih berharap kepastian nasib kerabat mereka.

"Kami ingin yang terbaik, setidaknya pihak Malaysia Airlines dapat memberikan kepastian kepada kami," kata Masman, kakak Indra Suria Tanurisman (57), salah satu penumpang pesawat nahas itu, kepada wartawan, Kamis (27/6/2014).

Belum ditemukannya pesawat tersebut membuat pria berusia 62 tahun ini masih menaruh harapan adiknya bakal selamat. Meskipun, pihak Malaysia sudah menyatakan seluruh penumpang pesawat itu berakhir di Samudera Hindia.

"Mudahan bisa selamat karena selama ini belum ada kepastian untuk kami," ujar Masman.

Masman mengaku masih mengikuti perkembangan pencarian pesawat itu melalui media asing, meskipun pihak Malaysia Airlines tetap mengontak mereka.

"Sejauh ini mereka (Malaysia Airlines) mengatakan masih terus melakukan pencarian tapi belum dapat memberikan kepastian," ujar Masman.

Istri Indra, Santi, lanjut Masman, masih bertanya-tanya tentang nasib suaminya yang hilang bersama pesawat itu. Kondisi kesehatan Santi terus menurun, meski sudah dapat beraktivitas normal.

Pencarian Boeing 777-200 yang hilang pada awal Maret 2014 itu hingga kini belum membuahkan hasil. Pesawat berpenumpang 239 orang itu tak diketahui rimbanya. Operasi terakhir pencarian melibatkan puluhan negara yang dipimpin Australia di Samudera Hindia, belum menunjukan perkembangan berarti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com