Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Banjir, Jakarta Timur Akan Buat Sumur Modular

Kompas.com - 19/06/2014, 17:45 WIB
Nadia Zahra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur tengah mengusulkan rencana pembuatan sumur resapan air hujan untuk mengantisipasi banjir pada musim hujan mendatang. Adapun target utama adalah taman di wilayah Jakarta Timur.

"Iya, saat ini kami sedang mengajukan ke ULP (unit layanan pengadaan) untuk program pembuatan tiga sumur modular di Taman Dr Sumarno yang ada di Pulogebang dalam waktu dekat. Sejauh ini masih belum diputuskan ULP, kami masih tunggu," ujar Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Timur, Suzi Marzitawati, Kamis (19/6/2014).

Suzi mengatakan, beberapa taman lainnya yang akan dibuat sumur modular yaitu Taman Viaduk Jatinegara dan Viaduk Klender. Selain itu ia mengakui setidaknya proses pelelangan di ULP memakan waktu satu sampai dua bulan dan menghabiskan anggaran sekitar Rp 2 miliar.


Menurut rencana, sekitar bulan Agustus, program tersebut dapat terlaksana.

Adapun sumur ini menyerupai sebuah tank besar dengan bentuk kotak dan berbahan plastik yang dapat menampung air hujan. Pada musim panas, air tersebut dapat dipergunakan untuk menyirami taman. Tank tersebut akan ditanam di bawah tanah dan tidak dipagar.

"Nanti di Taman Dr Sumarno, ada tiga titik yang nanti ditanam tank ini. Jadi tanah kita gali sampai kedalaman 3-5 meter yah. Setelah itu, kita ratakan lagi tanahnya lalu tanami rumput dan juga pepohonan, sehingga kalau titik tersebut dilewati orang, tidak akan terjeblos, aman pokoknya," ungkap Suzi kepada Kompas.com.

Sebelum mencetuskan program ini, ia mempelajari pada pemasangan sumur modular yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di lokasi Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com