Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buat Jalan Pintas, Warga Bobol Tembok Pembatas Rel Kereta

Kompas.com - 03/07/2014, 12:05 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dinding pembatas rel kereta yang berguna agar orang tidak sembarangan melintasi rel, malah dibobol warga. Hal ini terlihat di kawasan Pademangan dan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Warga membobol dinding untuk mempersingkat akses dari lingkungan perumahan menuju jalan raya atau sebaliknya.

Pantauan Kompas.com di perlintasan kereta sepanjang Jalan Pademangan IV hingga Pademangan Barata, ada tiga titik perlintasan tak resmi. Selain itu, Jalan RE Martadinata menuju SMAN 41 juga demikian.

Di setiap perlintasan baru itu dibuat palang bambu atau kayu yang dioperasikan secara manual. Kemudian, untuk mengetahui datangnya kereta, warga yang mengoperasikan pintu perlintasan cukup mengandalkan pendengaran dan nalurinya saja.

Salah seorang warga RT 06/01 Pademangan Timur, Anto (29), mengaku tidak tahu siapa warga yang membongkar pagar PT KAI dan membuat perlintasan tak resmi di Jalan Pademangan IV. Namun, dirinya dan warga lain tak menampik bila sering mempergunakan akses ilegal tersebut.

"Mau bagaimana lagi, daripada muter jalannya jauh. Memang sih bahaya, terakhir beberapa minggu lalu ada ibu dua anak tewas tertabrak kereta pas naek motor di sini," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (3/7/2014).

Humas Daops 1 PT KAI Agus Komarudin tidak membantah bahwa sejumlah lokasi pagar di jalur KA yang ada di wilayah Pademangan dan Tanjung Priuk, dirusak warga. Pihaknya pun sudah berulang kali menertibkan namun kembali dirusak warga.

"Aksi para warga memang tidak dibenarkan, karena seharusnya jalur kereta steril jadi tidak steril. Kami sudah sering menertibkab dengan menutup kembali temboknya. Namun, beberapa hari kemudian dibobol lagi oleh warga," keluhnya.

Sementara itu, Wali Kota Jakarta Utara Heru Budi Hartono menyatakan akan mengkoordinasikan kondisi tersebut dengan pihak PT KAI. Sehingga, selain dilakukan perbaikan juga akan dilakukan pengawasan ke depannya.

"Nanti, bekerja sama dengan pihak KAI akan kami tutup kembali sejumlah tembok yang dijebol warga. Sebagai pengamanan, kalau perlu akan kami pasangi CCTVdi tempat yang biasa di jebol warga," ujarnya.

Hal tersebut tentu sungguh berbahaya bagi para pengguna jalan dan pengguna kendaraan. Di mana di perlintasan tidak ada rambu peringatan kereta dan dijaga oleh warga sekitar saja. Akibatnya seringkali terjadi kecelakaan di perlintasan kereta api tak resmi yang menyebabkan korban tewas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com