Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadis PU DKI Bersyukur Diingatkan Ahok

Kompas.com - 03/07/2014, 18:03 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta Manggas Rudi Siahaan mengaku bersyukur disindiroleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama yang menyebut kalau kinerja instansinya lamban. Menurutnya, sindiran tersebut akan membuat ia lebih termotivasi untuk memperbaiki diri.

"Kita kerja keraslah untuk masyarakat jakarta. Pada intinya bagus sekali pertemuan ini karena UKP4 datang, LKPP datang. Jadi momen yang sangat bagus untuk tempat kita bertanya," katanya usai acara pengarahan kepada seluruh Kepala SKPD dan UKPD terkait e-catalog dan e-purchasing, di Balaikota Jakarta, Kamis (3/7/2014).

Namun demikian, Manggas enggan menjelaskan lebih terperinci mengapa kinerja Dinas PU lamban. Ia meminta para pewarta untuk menanyakan hal tersebut ke Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD).

Ia pun mengatakan bahwa sampai saat ini Dinas PU telah ikut membantu proses e-catalogue dan e-purchasing, yakni dengan menempatkan 18 pegawai di Dinas PU ke Unit Layanan Pengadaan (ULP).

"Jadi 18 orang yang kita BKO di situ. Mereka stand by terus di situ sampai semua proses selesai. Jadi mereka tidak balik dulu ke dinas untuk membantu menyelesaikan masalah administrasi. All out-lah kita bantu mereka (ULP). Biar cepat proses pengadaan barang dan jasa. Baik lewat e-catalogue maupun pelelangan," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Ahok mengatakan bahwa permasalahan jalan berlubang sebetulnya tidak perlu terjadi Jakarta. Karena menurutnya, seluruh produk-produk terbaru yang berkaitan dengan bidang teknologi semuanya tersedia di Jakarta.

Tak hanya, di Jakarta juga banyak tersedia para ahli yang paham bagaimana pembuatan jalan yang benar sesuai dengan kondisi tanah yang ada di Jakarta.

Karena itu, Ahok menganggap buruknya kondisi jalan di Jakarta lebih disebabkan tak becusnya kinerja Dinas PU. Ia pun menceritakan bagaimana Kepala Dinas PU DKI Manggas Rudi Siahaan yang ia anggap suka "ngeles".

Menurutnya, beberapa waktu lalu ia pernah memanggil Manggas untuk menyampaikan mengenai banyaknya jalan berlubang dari masyarakat. Ia pun meminta Manggas untuk segera memperbaiki jalan-jalan tersebut.

Namun, kata Ahok, Manggas beralasan jalan berlubang tidak dapat segera diperbaiki karena harus melalui proses tender terlebih dahulu di LKPP. Ahok mengaku tidak percaya mendengar penjelasan tersebut. Karena ia yakin, perbaikan jalan tidak perlu harus melalui tender karena semua barang sudah masuk di e-catalog.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com