Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya Ini Preman Resmi, Pakai Dasi dan Punya Senjata

Kompas.com - 11/07/2014, 21:47 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana menata pedagang kaki lima (PKL) yang berada di sepanjang Kanal Banjir Timur (KBT).

Hal itu disampaikan Basuki saat blusukan pada Jumat (11/7/2014) malam ini. Kepada para PKL, ia mengimbau untuk tidak lagi memberikan uang retribusi atau menyewa lapak kepada preman maupun ormas.

"Diam-diam, saya sudah foto dan sudah tahu siapa saja pemain di sini, lho. Saya ini kan preman resmi, pakai dasi dan punya senjata," kata Basuki.

Pria yang akrab disapa Ahok itu mengimbau para PKL untuk segera mendaftarkan diri kepada Suku Dinas UKM Jakarta Timur. Apabila sudah mendaftar, para PKL akan dibuatkan rekening Bank DKI dan penarikan retribusi sebesar Rp 4.000 per harinya akan ditarik secara autodebet.

Jika Pemprov DKI sampai mengetahui ada pedagang tidak resmi berdagang di sepanjang KBT, pedagang itu akan diusir.

Ahok juga berjanji membuatkan KTP bagi para pedagang yang sudah bertahun-tahun berjualan di daerah tersebut, tetapi belum memiliki KTP DKI. Syaratnya, lanjut Ahok, cara berdagangnya benar, yakni dengan tidak turun ke tengah jalan dan tidak membuang sampah sembarangan.

Basuki tidak mempermasalahkan membeludaknya jumlah penduduk di Ibu Kota asalkan para pendatang itu memiliki pekerjaan dan tidak mengemis.

"Konsep kita, lebih baik tidak ada buruh pabrik di Jakarta daripada tidak ada PKL yang sukses karena PKL yang sukses itu lebih besar penghasilannya daripada buruh pabrik," kata Basuki.

Selain mendata, membuatkan rekening Bank DKI dan KTP DKI, Basuki juga menjanjikan beberapa hal kepada para PKL.

Ia berjanji, DKI bakal melatih para PKL untuk mengemas makanan dan memasak dengan peralatan yang higienis sehingga citra PKL itu menjadi baik dan warga tidak lagi takut membeli barang dari PKL.

Ketika ditanya tentang Peraturan Gubernur Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum, yang antara lain melarang berdagang di jalan, Ahok berdalih, selama pekerjaan mereka tidak mengganggu lalu lintas, itu tidak bermasalah.

"Di jalur KBT juga boleh berjualan, tapi kita atur. Dia harus terdata dan tidak boleh lagi diisi orang lain yang tidak terdaftar," ujar Basuki.

Adapun pejabat DKI yang turut mendampinginya ialah Wali Kota Jakarta Timur HR Krisdianto dan Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur Benhard Hutajulu.

Baca juga:
- Malam-malam Ahok "Blusukan" ke Kanal Banjir Timur
- "Pak Ahok Kan kalau di TV atau di YouTube Galak Banget, Aslinya Baik Juga"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com