Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Genangan, Drainase Dibenahi

Kompas.com - 11/07/2014, 22:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaringan drainase di wilayah Jakarta masih kacau dan belum tertata baik. Akibatnya, hujan sedang dalam jangka waktu yang pendek mampu membuat ruas-ruas jalan terendam banjir.

Untuk mengatasi genangan di sejumlah ruas jalan dan permukiman, setidaknya empat saluran air di Jakarta Timur sedang dikeruk. Sebanyak 44 titik saluran di Jakarta Timur juga akan dinormalisasi dan kini tengah dalam proses tender.

Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Sarana Prasarana Pengendali Banjir Suku Dinas PU Air Jakarta Timur Supriyatno, Kamis (10/7), mengatakan, empat saluran yang sedang dikeruk dan diperbaiki adalah saluran di Pasar Rebo, saluran di Jalan Perintis Kemerdekaan, pengerukan Kali Sunter di Jalan Perintis Kemerdekaan, dan pembuatan saluran gendong di Kramat Jati.

”Pekerjaan pada 4 lokasi ini sebagian besar pengerukan, sedimentasinya tebal,” katanya.

Pengerukan Kali Sunter, contohnya, dilaksanakan sepanjang 2 kilometer. Sementara pengerukan saluran di Pasar Rebo dan di Jalan Perintis Kemerdekaan dilaksanakan di sejumlah titik.

Khusus di Kramat Jati juga dibangun saluran gendong. Saluran gendong ini untuk mengalirkan air yang terjebak di cekungan agar dapat mengalir ke Kali Cipinang.

Selain pengerukan, ada 44 normalisasi yang akan dikerjakan tahun ini. Seluruhnya kini dalam proses lelang pekerjaan lewat Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULP).

Di Jakarta Selatan, kekacauan sistem drainase, antara lain, terlihat di pertigaan antara Jalan Ciledug Raya dan Jalan Swadarma, juga di depan Pasar Cipulir. Di pertigaan Swadarma, baru sekitar satu tahun lalu salurannya direvitalisasi. Selain di perdalam dengan dikeruk, dinding saluran juga diperkuat dengan beton.

Pada awal pekan ini, saat hujan deras pada malam hari, genangan di pertigaan ini mencapai lebih dari 30 sentimeter dan menyebabkan arus kendaraan bermotor tidak bisa melintas. Padahal, lokasi tersebut adalah jalur utama penghubung Jakarta Selatan dan Tangerang.

Di wilayah permukiman di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, tersumbatnya drainase membuat luapan kali saat hujan menjadi tidak tertampung.

Kacaunya kondisi gorong-gorong dan drainase juga terjadi di Tangerang Selatan. Dari pantauan, hampir semua drainase di tepi-tepi jalan di Tangsel, mulai dari got hingga kali terlihat tak terurus. Selokan atau got dan saluran air limpasan dari situ terlihat tertimbun sampah, tanah, dan ditumbuhi rumput dan belukar.

Hal itu, misalnya, terjadi di Jalan Sumatera yang menghubungkan BSD dengan Jombang; Jalan Aria Putra, Serua, Ciputat; Jalan WR Supratman, Ciputat; dan Jalan Siliwangi, Pamulang. Akibatnya, setiap kali hujan, air meluber menggenangi jalan. Jalan pun banyak yang rusak dan berlubang setelah tergenang.

Umumnya saluran air tersebut dipenuhi endapan lumpur yang tinggi hingga tidak mampu mengalirkan air.

Seperti pantauan Kompas pada Kamis, endapan lumpur setinggi 80 sentimeter memenuhi saluran yang sedang dikeruk di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat. (MDN/NEL/A01/RAY/A10)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com