Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sterilisasi Efektif Tambah Penumpang Bus Transjakarta

Kompas.com - 15/07/2014, 23:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sterilisasi jalur busway kini dibutuhkan tak hanya untuk memperlancar lalu lintas bus transjakarta, tetapi juga untuk meningkatkan jumlah penumpang. Gencarnya sterilisasi busway beberapa waktu lalu telah mendorong naiknya jumlah penumpang hingga 19 persen.

Namun, di lapangan, sterilisasi ini belum optimal dilaksanakan. Selama bulan puasa ini, contohnya, tak tampak sterilisasi di jalur-jalur bus transjakarta.

Kepala Unit Pelayanan Transjakarta Pargaulan Butar-Butar, Senin (14/7), mengatakan, sterilisasi busway dengan sanksi denda maksimal yang gencar dilaksanakan, beberapa waktu lalu, telah berdampak positif terhadap peningkatan jumlah penumpang bus transjakarta. Biasanya, jumlah penumpang hanya 310.000 orang per hari. Namun, selama sterilisasi busway, jumlah penumpang naik jadi 370.000 orang per hari.

”Inilah tren yang terjadi, ketika busway steril, keterangkutan penumpang menjadi naik. Pastinya, ini karena lalu lintas bus transjakarta jadi lebih lancar dan kedatangan bus di halte-halte jadi lebih cepat,” kata Pargaulan.

Sekarang, lanjut Pargaulan, jumlah keterangkutan penumpang juga sudah naik lagi menjadi 340.000 orang per hari karena adanya penambahan bus transjakarta. Jumlah itu akan meningkat lagi jika busway kembali disterilkan secara ketat.

Hanya memang, menurut Pargaulan, upaya sterilisasi busway ini belum berjalan konsisten karena dibutuhkan kerja sama dari sejumlah pihak, yakni UP Transjakarta, Dinas Perhubungan DKI, dan Polisi Lalu Lintas. Seperti sekarang ini, operasi sterilisasi jalur bus transjakarta itu mengendur.

Karena itu, lanjut Pargaulan, sterilisasi akan kembali gencar dilaksanakan pada Agustus. Dari hasil evaluasi sementara, jalur-jalur yang membutuhkan sterilisasi segera adalah Koridor IX tujuan Pinang Ranti-Pluit, terutama di sepanjang Cawang-Grogol. Kemudian yang paling rawan terkena kemacetan adalah busway di kawasan Mampang karena di sana ada banyak titik putaran kendaraan.

Penegakan hukum

Secara terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, memang sudah ada rapat antara BLU Transjakarta, Dishub DKI Jakarta, dan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya membahas kelancaran perjalanan bus-bus transjakarta. Dalam rapat itu, antara lain diputuskan untuk meningkatkan penegakan hukum di jalur khusus bus transjakarta.

”Mereka meminta agar kami melanjutkan razia penerobos busway. Memang kami sudah melakukan itu. Sudah banyak para pengendara yang menerobos busway diberi tilang,” katanya.

Menurut Rikwanto, pemda ingin semua koridor busway steril dari kendaraan pribadi. Untuk itu, direncanakan sebuah operasi bersama untuk mewujudkannya. Namun, melihat kondisi di lapangan, banyak busway yang bertemu dengan jalur kendaraan lain (pelintasan sebidang) dan separator yang rusak atau tidak memadai sehingga sulit mewujudkan seluruh busway steril.

Karena itu, lanjutnya, disepakati untuk membuat satu koridor busway sebagai proyek percontohan. (RTS/MDN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com