Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudin Telusuri Pemberi Formalin pada Tahu

Kompas.com - 21/07/2014, 17:03 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Sudin Pertanian dan Peternakan Jakarta Pusat Sarjoni membenarkan adanya tahu berformalin di beberapa pasar di Jakarta. Tak hanya Pasar Petojo Ilir, menurut Sarjoni, pasar lain seperti Cikini, Bendungan Hilir, Senen terdapat beberapa pedagang yang menjual tahu formalin.

"Berantai dari Sumur Batu, yang di Cikini ada bosnya. Mereka kalau ditanya soal bos, selalu nomor HP enggak tahu alamat. Ini ada kecurigaan mereka yang kasih formalin. Kan kalau mereka terima apa adanya enggak takut kalau mau dicek," tutur Sarjoni di Jakarta, Senin (21/7/2014).

Sarjoni menyatakan, mereka yang menambahkan formalin dapat hukuman 5 tahun penjara. Mereka, tambahnya, harus mendapat pembinaan apalagi untuk yang kemasan harus berizin dari Sudin KUMKMP Jakarta Pusat.

"Pusat pembuatan tahu di Jakarta Barat daerah Cengkareng dan Tegal Alur juga pabrik tahu yang mestinya lebih diawasi. Ini sudah beredar di seluruh Jakarta," ucapnya.

Kasudin Pertanian dan Peternakan Jakarta Pusat M Ishom Setiawan membenarkan pernyataan Sarjoni. Ia mengatakan, pihaknya sering melakukan sidak di pasar-pasar Jakarta Pusat setiap 2-3 bulan sekali. Sebelumnya, ia melakukan sidak pada awal Ramadhan dan mendapati tahu berformalin sebanyak 40 potong.

"Setelah ketahuan formalin kita suruh hancurkan di tempat," ujar Ishom.

Ishom pun menuturkan, kepada mereka yang melanggar akan diberikan surat peringatan pertama. Setelah itu, jika dilakukan sidak lagi dan pedagang kedapatan menjual makanan berformalin lagi akan diberikan surat peringatan kedua. Jika dua surat peringatan yang dilayangkan tak juga membuat jera pedagang, pihaknya akan memutuskan tindak pidana ringan (tipiring).

"Ya, kalau mereka gitu terus tipiring aja," ucap Ishom.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com