Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Pedagang Pasar Tanah Abang terhadap Gubernur Ahok

Kompas.com - 23/07/2014, 14:42 WIB
Yohanes Debrito Neonnub

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak lama lagi akan menjadi Gubernur menggantikan Joko Widodo yang terpilih sebagai presiden Indonesa 2014-2019.

Kabar Ahok akan menjadi Gubernur seperti angin segar bagi sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Sejumlah pedagang di Tanah Abang mengutarakan harapan mereka kepada Ahok bila nanti menjadi Gubernur DKI Jakarta.

"Saya dukung Pak Ahok jadi Gubernur. Dia orangnya tegas, biar bisa berantas preman yang suka 'malak' liar di sini," kata Abdul, salah satu pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Rabu (23/7/2014).

Abdul juga meminta Ahok untuk tegas menertibkan preman yang sering meminta pungutan liar sebab, kata dia, para pedagang sudah sangat resah dengan ulah mereka.

"Pak Ahok, tolong berantas palak liar di Pasar Tanah Abang. Kalau bisa orang yang biasa 'malak' pedagang di sini ditangkap saja biar jadi semua kapok," ujarnya.

Hal senada disampaikan Eri, pedagang lainnya di Pasar Tanah Abang. "Mereka biasa 'malak'-nya bervariasi, mulai dari Rp 5.000 sampai Rp 15.000," kata Eri.

Ulah para preman ini sangat meresahkan karena ikut menguras pendapatan harian para pedagang. Eri juga berharap pemerintah menyediakan keamanan yang bisa menjaga pasar sehingga terhindar dari upaya pembakaran yang dilakukan oknum tertentu.

"Kami enggak ingin terjadi seperti di Pasar Senen, makanya kami minta ada petugas yang jaga malam, biar dagangan aman. Rugi juga kan kalau semua terbakar dan harus usaha dari awal lagi," kata Eri.

Pendapat lain disampaikan Ahmad yang berjualan tas di depan Pasar Tanah Abang. "Kalau bisa kami pedagang kecil enggak diusir kalau Pak Ahok jadi gubernur. Mau cari makan di mana kami? Kami jualan di depan ini untuk makan dan sekolahkan anak," ujar dia.

Karena itu, Ahmad meminta sikap bijak Ahok bila nanti menjadi Gubernur DKI Jakarta bisa ikut memperhatikan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com