Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Surat Resmi Pembatalan Monorel, PT JM Acuhkan Pernyataan Ahok

Kompas.com - 24/07/2014, 14:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT Jakarta Monorail (PT JM) John Aryananda enggan menanggapi pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mengatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyetujui pembatalan proyek monorel.

Menurut John, harus ada undangan resmi dari Pemprov DKI terlebih dahulu jika ingin membatalkan proyek kereta rel tunggal itu.

"Kami tidak mau dengar pernyataan (Ahok) di media. Kalau tidak resmi berbicara dengan Pemprov DKI, untuk apa kami tanggapi," kata John di Balaikota Jakarta, Kamis (24/7/2014).

Ia juga tidak setuju pernyataan Ahok yang menyatakan PT JM harus menyerahkan seluruh persyaratan pada Agustus. Sebab, kata dia, berdasarkan surat resmi Pemprov DKI yang dilayangkan pada PT JM, disebutkan agar mereka menyelesaikan kajian dan persyaratan hingga September.

"Target Agustus itu kan kepotong Lebaran, jadi diundur sampai September. Persyaratan amdal lalu lintas sudah kami selesaikan," kata pria berkepala plontos itu. "Untuk memberhentikan proyek ini, kan ada ranah hukumnya. Yah, jalankan sesuai ketentuan hukum yang ada saja," tambah John.

Sebelumnya, Basuki mengatakan bahwa Jokowi telah sepakat untuk memberhentikan proyek monorel. Jokowi sepakat dengan keputusan Basuki untuk memberi waktu PT JM melengkapi segala persyaratan hingga Agustus.

Jika PT JM melewati waktu itu dan tidak dapat meyakinkan DKI, dapat dipastikan proyek yang digarap sejak era Gubernur DKI Sutiyoso itu kembali mangkrak.

Adapun persyaratan yang harus dipenuhi PT JM adalah aspek business plan, properti, jaminan bank, dan lainnya. Hingga kini, PT JM belum dapat meyakinkan DKI kalau mereka memiliki uang untuk membangun monorel.

Meski nantinya Jakarta tidak memiliki monorel, Basuki menjamin warga DKI tidak kekurangan transportasi publik. Rencananya, monorel akan diganti dengan light rail transit (LRT) atau kereta api ringan. "Udah gue kasih tahu ke Pak Jokowi soal LRT itu," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com