Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Arus Balik Diperkirakan Sabtu

Kompas.com - 31/07/2014, 13:08 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Harian Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu, Sudirman Lambali, memprediksi puncak arus balik pemudik kembali ke tempat tinggalnya akan terjadi pada Sabtu (2/8/2014) atau H+4 Lebaran.

Sudirman mengatakan, saat ini belum ada lonjakan jumlah kendaraan yang berarti di jalur mudik maupun jalur balik. "Mungkin akan terjadi peningkatan yang tajam pada hari Jumat, Sabtu, Minggu. Sabtu puncaknya," ujar Sudirman di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (31/7/2014).

Pada Lebaran tahun lalu, kata dia, puncak arus balik terjadi pada H+2 dan H+3 karena cuti bersama dilakukan sebelum Lebaran. Tahun lalu, hari raya Idul Fitri jatuh pada Kamis (8/8/2013) dan Jumat (9/8/2013) sehingga cuti bersama dilakukan beberapa hari sebelumnya. Sedangkan tahun ini, hari raya Idul Fitri jatuh pada Senin (28/7/2014) dan Selasa (29/7/2014) sehingga cuti bersama dilakukan beberapa hari setelah Lebaran.

Sudirman menyatakan, masa cuti dapat meminimalisasi kemacetan parah selama arus balik karena rentang waktu bagi para pemudik untuk melakukan perjalanan kembali ke tempat tinggalnya terbilang lama.

"Tahun ini, cuti bersama setelah Lebaran sehingga arus balik kita lebih panjang. Saya yakin bahwa permasalahan macet ini tidak seheboh masalah mudik kemarin," kata dia.

Pantauan Kompas.com melalui monitor CCTV di ruang pemantauan Kementerian Perhubungan, hampir seluruh daerah terpantau lengang. Hanya daerah Comal ke arah timur dan kawasan Puncak yang terlihat padat mengalir.

Namun, Sudirman justru khawatir dengan situasi lengang seperti ini. Ia menduga akan ada satu waktu ketika pemudik yang melewati arus balik akan membeludak. Oleh karena itu, ia berharap beberapa pemudik mulai meninggalkan kampung halamannya sebelum terjadi puncak arus balik akhir pekan nanti.

"Kita harap sudah banyak yang pulang supaya tidak terlalu padat. Saya khawatir kalau sepi karena artinya akan ada hari yang akan padat. Hari ini sepi, besoknya bisa ramai sekali," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com