Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Monas: Kami Dibilang Orang Kaya, padahal Miskin dan Perlu Cari Makan

Kompas.com - 31/07/2014, 17:12 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Monumen Nasional yang bersih dari pedagang kaki lima (PKL) tampaknya masih jauh dari harapan. Meskipun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah sering lantang mengusik keberadaan mereka, kehadiran para PKL tersebut tetap belum bisa dicegah.

Bermacam-macam dagangan, mulai dari makanan, pakaian, hingga jasa, ditawarkan oleh para PKL. Mereka dapat ditemui di segala penjuru Monas, mulai dari IRTI sampai kawasan dekat cawan.

Para PKL tersebut masuk ke kawasan Monas dengan perlahan. Semakin siang, kian ke dalam jugalah mereka berdagang. Beberapa PKL pakaian terlihat menarik lapak mereka dari arah dekat pagar ke kawasan sekitar cawan.

Lapak tersebut memang sudah didesain sedemikian rupa sehingga, selain mampu menampung semua barang dagangan, juga bisa dipindah-pindahkan.

"Nanti kalau diusir baru pindah. Mereka bilang kami orang kaya. Kami ini orang miskin yang perlu cari makan juga," kata Saidah, salah seorang PKL yang berjualan pakaian, sambil menarik lapaknya, Kamis (31/7/2014).

Wanita yang sudah 10 tahun menjadi PKL Monas itu mengaku sudah paham betul soal larangan berjualan di Monas. Kucing-kucingan dengan satpol PP pun sudah jadi makanannya sehari-hari.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, satpol PP berjaga di tiap pintu Monas. Di dekat tangga menuju loket masuk tugu, ada juga petugas satpol PP berjaga.

"Sudah dua hari ini kami di Monas, tetapi sifatnya cuma penghalauan. Kalau ada yang bandel, baru barangnya kami angkat," kata Kepala Satpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com