Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjung Wajib Pakai Gelang, Antrean Naik Tugu Monas Berkurang

Kompas.com - 01/08/2014, 15:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Pengelola Monumen Nasional (UP Monas) Rini Hariyani mengatakan, sistem antrean naik puncak Monas menggunakan gelang warna cukup efektif mempersingkat antrean pengunjung yang naik ke puncak Monas.

"Lebih baik ya, antrean juga tidak terlalu panjang seperti kemarin yang sampai mengelilingi tugu, sekarang kan pengunjung yang belum warna gelang belum sampai pada antrean dipersilakan untuk berkumpul dengan keluarga," kata Rini kepada wartawan di pelataran Monas, Jumat (1/8/2014) siang.

Hari pertama pelaksanaan sistem antrean pengunjung berdasarkan warna gelang dipantau langsung oleh Rini untuk memastikan bahwa pemberlakuan sistem baru itu berjalan efektif.

Meski dinilai cukup efektif mengurangi jam antrean pengunjung, Rini mengatakan, masih ada saja pengunjung yang mengeluhkan lamanya mengatre. Padahal, kata dia, para pengunjung yang belum waktunya mengantre sudah disarankan untuk menikmati suasana tempat lainnya seperti berkeliling Cawan Monas atau melihat-lihat museum yang terletak di bawah pelataran Monas.

Ketika ditanyakan mengenai tujuan penerapan gelang antrean warna warni itu, Rini menyebutkan bahwa hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi kepadatan pengunjung.

Mengenai penyediaan gelang warna warni itu, pihaknya mengaku mendapatkan anggaran dari Pemerintah Daerah sebesar Rp 123 juta. Jumlah tersebut digunakan untuk menyediakan gelang warna warni yang terbuat dari karet itu.

"123 juta itu digunakan untuk menyediakan gelang yang totalnya berjumlah 32.000 buah. Sehingga masing-masing warna sejumlah 4.000 buah," katanya.

Rini mengestimasikan ke 30.000 gelang tersebut bisa digunakan selama satu tahun. (Agustin Setyo Wardani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com