Antrean yang panjangnya sekitar lima meter itu didominasi oleh kaum hawa dan anak-anak. Mereka harus melawan terik matahari demi menunggu kereta tiba di hadapan.
"Iya, anak-anak tiap tahun sudah terbiasa ke sini dan naik ini (kereta). Saya ajak anak-anak mumpung lagi cuti kerja," kata Lia, warga Tangerang yang datang ke Monas dengan mengajak suami dan kedua buah hatinya, Kamis (31/7/2014).
Daripada masuk ke dalam Monas yang antreannya jauh lebih panjang, Lia sekeluarga lebih senang naik kereta keliling area Monas. "Ini kan juga gratis. Kalau masuk kan bayar hehe... Lagian antrenya juga panjang banget, nggak kuat saya," Lia menambahkan.
Hal senada juga diungkapkan oleh Thamrin, warga Bekasi yang mengunjungi Monas bersama istri dan tiga anaknya.
Thamrin menganggap, naik kereta keliling Monas lebih efektif karena tak perlu berjalan kaki. "Anak-anak juga paling senang kalau naik kereta. Ini sudah seperti tradisi kami. Kalau libur Lebaran, pasti ke Monas terus naik kereta," kata Thamrin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.